Budgeting atau penganggaran menjadi hal penting dalam urusan pengaturan keuangan, baik itu pengaturan keuangan pribadi, rumah tangga, bisnis, maupun negara.
Dalam akuntansi perusahaan, budgeting itu perlu dilakukan agar perusahaan bisa memenuhi target finansial.
Karena masuk area mana saja terkait pemasukan ataupun pengeluaran, Peakflo mau fokus bahas budgeting yang berhubungan langsung dengan keuangan usaha atau bisnis.
Seperti yang kita ketahui, setiap strategi bisnis memiliki tujuannya masing-masing. Untuk mencapai tujuan tersebut, budgeting menjadi instrumen layaknya peta yang memberi gambaran tentang ukuran dan indikator kinerja suatu bisnis.
Untuk mendapat gambaran lengkap tentang proses yang satu ini, cari tahu lebih banyak tentang budgeting, manfaatnya, hingga jenis-jenisnya dalam ulasan berikut ini.
Apa yang Dimaksud dengan Budgeting?
Budgeting secara sederhana berarti pembuatan anggaran keuangan. Sementara budget itu berarti anggaran mengenai pemasukan (income) dan pengeluaran (expense).
Dalam akuntansi perusahaan, budgeting adalah proses atau pelaksanaan rencana bisnis yang bertujuan untuk membuat estimasi, apakah bisnis bisa terus beroperasi atau tidak, berdasarkan proyeksi pendapatan dan pengeluaran.
Mengapa Perlu Budgeting dalam Perusahaan?
Pembuatan anggaran (budgeting) dilakukan untuk setiap tahun keuangan. Adanya budgeting membantu pemilik usaha atau perusahaan dalam melihat kinerja atau performa perusahaan dalam setahun.
Setelah mendapat gambaran performa atau kinerja perusahaan, pemilik perusahaan bisa memastikan kinerja bisnis, apakah sesuai harapan ataupun tidak.
Perlu diketahui kalau tidak semua usaha ataupun perusahaan memiliki budgeting yang sama. Sebab penyusunan anggaran (budgeting) menyesuaikan dengan aspek bisnis.
Sebagai informasi, aspek bisnis itu mencakup:
- aspek hukum,
- aspek pasar dan pemasaran,
- aspek keuangan,
- aspek teknis/operasional,
- aspek manajemen dan organisasi,
- aspek dampak lingkungan, hingga
- aspek ekonomi dan sosial.
Fungsi Budgeting
Pembuatan anggaran di dalam akuntansi perusahaan tentu saja memiliki manfaat, yaitu:
- memperkirakan pendapatan (revenue), merencanakan pengeluaran (expenditure), hingga membatasi pengeluaran yang bukan bagian dari perencanaan;
- memastikan uang teralokasi untuk hal-hal yang mendukung tujuan dari strategi bisnis;
- membantu semua orang lintas departemen untuk memahami prioritas bisnis;
- memberi informasi yang menyoroti kekuatan dan kelemahan dalam bisnis.
Di samping manfaat di atas, penyusunan anggaran juga memiliki fungsi sebagai berikut.
1. Perencanaan (Planning)
Pendapatan, pengeluaran, dan investasi harus terencana dengan baik demi kepentingan perusahaan di masa depan.
Dalam penyusunan anggaran, perusahaan membuat rencana dalam menetapkan target keuangan untuk periode mendatang. Rencana ini pun juga mencakup pengalokasian sumber daya.
Perusahaan pun menjadi terbantu karena bisa mengantisipasi dan bersiap dengan segala potensi risiko dan ketidakpastian keuangan, seperti perubahan kondisi pasar, persyaratan/peraturan, atau preferensi pelanggan.
2. Kontrol (Control)
Penyusunan anggaran juga bertujuan untuk menjaga pengeluaran tetap dalam batasnya. Dengan mengecek anggaran, perusahaan bisa mengidentifikasi dan mengatasi perbedaan yang muncul lalu melakukan koreksi.
Penyusunan anggaran ini juga bertujuan untuk membantu perusahaan melakukan proyeksi arus kas (cash flow) agar terhindar dari masalah keuangan.
Selain itu, tujuan lain dari penyusunan anggaran adalah untuk memastikan perusahaan memiliki sumber keuangan yang cukup untuk memenuhi kewajibannya.
3. Koordinasi (Coordination)
Koordinasi antardepartemen di dalam perusahaan bisa terjadi saat membahas pembuatan anggaran demi tercapainya target keuangan.
Contohnya saja, tim marketing yang memerlukan informasi mengenai budget dari finance untuk nantinya digunakan buat merancang strategi yang bisa tepat sasaran.
4. Evaluasi (Evaluation)
Berkat adanya penyusunan anggaran, perusahaan bisa melakukan evaluasi performa keuangan dan identifikasi area mana yang perlu diperbaiki.
Evaluasi ini dapat dilakukan dengan membandingkan hasil aktual dengan budget yang dianggarkan.
Dari membandingkan tersebut, perusahaan mampu membuat penilaian atas performa keuangan dan melakukan penyesuaian rencana bilamana diperlukan.
Perusahaan nantinya bisa menjadi lebih efisien dan efektif dari waktu ke waktu serta konsisten dalam mencapai tujuan keuangannya.
Apa Perbedaan antara Budget dan Budgeting?
Baik budget maupun budgeting, kedua istilah dalam akuntansi ini memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya.
Budget merupakan rencana keuangan yang memuat pendapatan (income) dan pengeluaran (expense) untuk periode tertentu atau biasanya selama satu tahun.
Itu berarti informasi yang komprehensif, seperti target keuangan ataupun alokasi, termuat di dalamnya. Informasi tersebut dapat disesuaikan secara berkala.
Sementara budgeting merupakan proses pembuatan anggaran, meliputi ramalan pendapatan dan pengeluaran (forecasting income and expenses), menetapkan tujuan, alokasi sumber daya, pemantauan kinerja, dan penyesuaian anggaran.
Pekerjaan pembuatan anggaran ini menjadi pekerjaan berkelanjutan yang terjadi selama tahun keuangan berjalan.
Dalam prosesnya, penyusunan anggaran memerlukan adanya analisis kinerja yang aktual dan penyesuaian agar tetap sesuai rencana.
Lebih jelasnya perbedaan antara budget dan budgeting tersaji berikut ini.
Perbedaan | Budget | Budgeting |
Pengertian | Budget adalah rencana keuangan yang berisi pendapatan dan pengeluaran yang diharapkan untuk periode tertentu (1 tahun). | Budgeting adalah proses membuat dan mengimplementasikan anggaran. |
Periode | Dibuat untuk periode waktu tertentu. | Proses berkelanjutan yang terjadi sepanjang tahun. |
Proses | Hasil akhir dari penyusunan anggaran. | Melingkupi ramalan pendapatan dan pengeluaran, penentuan tujuan keuangan, alokasi sumber daya, pemantauan kinerja, hingga penyesuaian anggaran. |
Tujuan | Menyediakan rencana keuangan yang mana target dan alokasi sumber daya telah ditetapkan. | Pembuatan rencana keuangan yang fleksibel dan bisa disesuaikan dengan perubahan agar bisa mencapai tujuan keuangan. |
Frekuensi | Umumnya dibuat tiap tahun ataupun periode waktu tertentu. | Prosesnya berkelanjutan agar bisa memantau kinerja keuangan dan melakukan penyesuaian. |
Contoh Jenis-Jenis Budgeting
Pembuatan anggaran yang umum digunakan perusahaan terdiri dari empat jenis:
- penganggaran inkremental (incremental budgeting),
- penganggaran berbasis aktivitas (activity-based budgeting),
- penganggaran proposisi nilai (value proposition budgeting), dan
penganggaran berbasis nol (zero-based budgeting).
1. Penganggaran Inkremental atau Incremental Budgeting
Penganggaran inkremental atau incremental budgeting adalah pembuatan anggaran yang menggunakan angka-angka aktual tahun sebelumnya untuk melakukan perubahan anggaran saat ini.
Jenis penganggaran ini tergolong umum karena mudah dipahami. Ini dikarenakan perusahaan tak perlu membuat anggaran baru dari awal. Cukup menggunakan anggaran sebelumnya dan ubah dengan menambahkan atau mengurangi persentase.
Kelebihan Incremental Budgeting | Kekurangan Incremental Budgeting |
Menghemat waktu dan sumber daya karena prosesnya cepat dan mudah. | Ketidakefisienan anggaran tahun sebelumnya masih terbawa pada anggaran tahun berjalan saat ini. |
Cenderung stabil karena cuma melakukan perubahan kecil pada anggaran sebelum untuk digunakan saat ini. | Kurang fleksibel karena tidak bisa menyesuaikan dengan perubahan mendadak. |
Meningkatkan akuntabilitas karena pelacakan pengeluaran menjadi lebih mudah. | Munculnya budget creep yang mana terjadi peningkatan kecil dalam anggaran dan kemudian terakumulasi dari waktu ke waktu. |
2. Penganggaran Berbasis Aktivitas atau Activity-Based Budgeting
Penganggaran berbasis aktivitas atau activity-based budgeting adalah pembuatan anggaran yang terfokus pada input (kegiatan atau tugas) untuk mendukung output (target yang ditetapkan perusahaan).
Karena itulah, proses dari activity-based budgeting memerlukan pengidentifikasian kegiatan atau tugas, perkiraan biaya terkait kegiatan, dan jumlah biaya-biaya tersebut.
Kelebihan Activity-Based Budgeting | Kekurangan Activity-Based Budgeting |
Perencanaan anggaran yang akurat karena adanya pengidentifikasian biaya terkait dengan kegiatan. | Prosesnya memakan waktu. |
Alokasi sumber daya lebih efektif. | Kompleks karena butuh pemahaman yang mendalam tentang berbagai kegiatan dan biayanya. |
Perencanaan yang strategis yang memungkinkan organisasi untuk fokus pada kegiatan dan proyek yang paling penting. | Biaya administrasinya lebih tinggi. |
Peningkatan efisiensi. | Keterbatasan fleksibilitas. |
3. Penganggaran Proposisi Nilai (Value Proposition Budgeting)
Penganggaran proposisi nilai atau value proposition budgeting adalah pembuatan anggaran dengan cara mengalokasikan sumber daya berdasarkan nilai yang diberikan produk atau layanan kepada pelanggan.
Sederhananya, penganggaran ini berfokus pada pengindentifikasian nilai apa yang membuat pelanggan puas dengan produk dan layanan yang ditawarkan perusahaan.
Berdasarkan itulah, perusahaan kemudian berinvestasi untuk meningkatkan nilai tersebut sehingga ke depan bisa menjaga loyalitas pelanggan.
Kelebihan Value Proposition Budgeting | Kekurangan Value Proposition Budgeting |
Fokus pada pelanggan karena kebutuhan dan preferensi pelanggan menjadi hal utama untuk alokasi sumber daya. | Kompleks karena perlu mengumpulkan informasi dan menganalisis data pelanggan sebagai bagian identifikasi. |
Pengalokasian sumber daya lebih efisien. | Berbiaya tinggi karena perlu sumber daya untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi. |
Menciptakan produk kompetitif. | Tidak pasti karena kebutuhan dan preferensi pelanggan dapat berubah dengan cepat. |
Membuat keputusan lebih tepat karena berdasarkan informasi yang diperoleh. | Fokusnya hanya untuk jangka pendek. |
4. Penganggaran Berbasis Nol (Zero-Based Budgeting)
Penganggaran berbasis nol atau zero-based budgeting adalah pembuatan anggaran yang mengasumsikan semua anggaran sama dengan nol dan perlu dimulai dari awal.
Dengan kata lain, setiap pengeluaran harus dibenarkan daripada cuma mengambil anggaran tahun lalu kemudian membuat penyesuaian kecil.
Kelebihan Zero-Based Budgeting | Kekurangan Zero-Based Budgeting |
Pengendalian biaya lebih baik karena mengidentifikasi area mana biaya dapat dikurangi atau dihilangkan. | Memerlukan banyak waktu dan sumber daya karena prosesnya membutuhkan perencanaan dan analisis yang ekstensif. |
Fokus pada tujuan. | Adanya kesulitan dalam membandingkan dan melacak pengeluaran dari waktu ke waktu. |
Sumber daya dialokasikan ke kegiatan atau aktivitas yang paling penting. |
Ingin Atur Budget Lebih Mudah? Pilih Peakflo!
Pastikan fungsi-fungsi budgeting berjalan dengan baik dengan memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan Peakflo.
Dengan mengintegrasikan software akuntansi dengan Peakflo, keuntungan-keuntungan ini bisa diperoleh.
✅ Ciptakan workflow persetujuan dengan stakeholder yang tepat dan kontrol besaran budget.
✅ Manajemen anggaran lebih mudah untuk tiap departemen.
✅ Buat keputusan lebih tepat dan lebih cepat dengan laporan pengeluaran menyeluruh.
✅ Kelola pengeluaran dan dapatkan notifikasi jika melebihi budget.
Ingin tahu lebih dekat bagaimana cara Peakflo membantu dalam pengelolaan budget? Kunjungi halaman Product Tour dan dapatkan informasi lengkap dari finance expert Peakflo.
Ingin Proses Pembayaran 2x Lebih Cepat? Cari Tahu Bagaimana Caranya! Yuk, cek produk sekarang!