Setiap pemilik bisnis perlu memiliki pemahaman baik akan arus kas perusahaan mereka, agar bisnis bisa berjalan dengan baik. Proyeksi arus kas adalah metode berguna untuk berbagai bisnis dan usaha. Apa itu proyeksi arus kas dan bagaimana cara menerapkannya pada usaha kita? Dapatkan info lengkapnya di sini.
Apa Itu Proyeksi Laporan Arus Kas?
Pengertian cash flow projections atau proyeksi laporan arus kas adalah rencana yang dibuat berdasarkan estimasi, untuk menentukan posisi keuangan perusahaan ke depannya.
Biasanya proyeksi arus kas berupa estimasi pemasukan dan pengeluaran perusahaan untuk masa depan yang jangka waktunya telah ditentukan. Proyeksi arus kas menawarkan prediksi arus kas yang diharapkan oleh perusahaan dalam periode tertentu.
Banyak dari bisnis yang gagal dikarenakan karena masalah pada arus kas. Karena tidak bisa mengalir dengan baik, maka operasional usaha pun bisa terhambat. Karena itu, metode proyeksi laporan arus kas menjadi sangat krusial untuk membantu bisnis menghindari tantangan keuangan di masa mendatang.
Pentingnya Cash Flow Forecasting
Ada banyak keuntungan yang akan didapat sebuah bisnis jika menerapkan metode cash flow forecast. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
1. Mengantisipasi Kekurangan Dana di Masa Depan
Prakiraan arus kas tujuannya adalah untuk memahami apakah suatu bisnis akan mendapatkan arus kas yang negatif atau positif di periode mendatang. Jika perusahaan menemukan adanya potensi arus kas yang negatif, maka bisa diambil berbagai langkah untuk mencegahnya atau menanggulanginya.
Contoh, perusahaan dapat mengambil kredit untuk membayar pemasok langganan. Atau menyiapkan kelebihan kas untuk biaya kegiatan operasional dalam beberapa waktu ke depan. Bisnis sering kali mengalami fluktuasi arus kas, jadi metode proyeksi ini jelas membantu untuk antisipasi penurunan nilai atau kerugian.
2. Memonitor Klien yang Telat Membayar
Proyeksi arus kas dapat membantu perusahaan jadi lebih mudah memonitor klien atau pelanggan, siapa saja yang melakukan pembayaran tepat waktu dan siapa klien yang sering telat membayar. Klien yang terakhir ini dapat sangat mempengaruhi arus kas.
Dengan mengidentifikasi klien yang sering telat membayar semacam ini, perusahaan dapat menerapkan periode kredit yang lebih ketat khusus untuk klien-klien ini. Dengan begitu, perusahaan pun dapat menghindari arus kas negatif.
3. Melacak Pengeluaran Perusahaan
Dengan memperkirakan arus kas dalam periode tertentu, memungkinkan perusahaan untuk melacak dan memahami pengeluaran bisnis yang dilakukan secara rutin. Mungkin saja ada pengeluaran yang tidak begitu penting bagi produktivitas perusahaan. Di sisi lain, mungkin ada pengeluaran yang justru harus ditingkatkan.
4. Menjalankan Skenario Bisnis Hipotetis
Tiap perusahaan pasti ingin maju dan ada peningkatan. Dalam mengembangkan bisnis, tentu selalu disertai dengan risiko. Jika perusahaan menggunakan proyeksi arus kas, maka bisa dibuat skenario bisnis hipotesis untuk memperkirakan perkembangan bisnis ke depannya.
Contohnya membuat skenario untuk berinvestasi membeli peralatan produksi baru, seperti apa pengaruhnya bagi perusahaan? Atau memperluas pasar ke area dan segmen baru, apakah akan meningkatkan arus kas?
5. Membuat Keputusan Bisnis Berdasarkan Informasi
Masih berhubungan dengan skenario bisnis hipotesis, selanjutnya perusahaan bisa lebih mudah mengambil keputusan bisnis yang lebih menguntungkan. Ini karena perusahaan sudah punya info keuangan yang dapat mendorong atau justru merugikan bisnis. Jadi investasi yang buruk dapat dihindari, sedangkan investasi yang menguntungkan dapat langsung dijalankan.
Metode Cash Flow Forecasting
Untuk melakukan cash flow forecasting, ada dua jenis metode yang dapat digunakan. Pilihlah salah satu dari metode di bawah ini yang lebih sesuai dengan bisnis Anda:
Metode Langsung
Metode proyeksi arus kas langsung adalah yang sering digunakan, dimana prosesnya berupa semua transaksi kas akan diperhitungkan selama periode tertentu. Sebisa mungkin pengeluaran yang tidak perlu akan dikurangi, dan pendapatan akan ditingkatkan. Karena perhitungan dilakukan secara detail, jadi hasilnya cenderung lebih akurat, tapi memang butuh waktu.
Metode Tidak Langsung
Metode proyeksi arus kas tidak langsung menggunakan laba bersih yang dapat kita temukan di laporan laba rugi. Kemudian angka laba bersih disesuaikan dengan menghapus semua transaksi non tunai. Tujuannya untuk memberi prediksi lebih cepat.
Metode tidak langsung memang relatif lebih cepat dibandingkan metode langsung. Meski begitu, tetap ada kekurangannya. Yaitu hasilnya yang kurang akurat.
4 Cara Sederhana Mempersiapkan Proyeksi Arus Kas
Siap untuk membuat proyeksi cash flow untuk bisnis Anda? Ini dia 4 cara membuat proyeksi arus kas yang tergolong sederhana dan bisa dilakukan oleh bisnis berskala kecil, menengah dan besar:
1. Tentukan Kerangka Waktu yang Ideal
Proyeksi arus kas pasti dibuat dalam periode waktu tertentu. Karena itu, tentukan kerangka waktu yang ideal bagi bisnis kita. Tiap bisnis mungkin saja membutuhkan proyeksi dalam periode yang berbeda-beda. Misalnya bisnis startup masih membutuhkan proyeksi yang sangat detail. Jadi disarankan membuatnya dalam periode bulanan.
Sedangkan untuk bisnis yang sudah cenderung stabil arus kasnya, bisa dibuat proyeksi dengan priode yang lebih panjang. Bisa triwulan, per semester, atau tahunan. Tiap bisnis harus menentukan sendiri kerangka waktu yang tepat bagi kemajuan perusahaannya.
2. Dapatkan Arus Kas Anda
Selanjutnya cara membuat proyeksi arus kas yang kedua adalah dapatkan arus kas perusahaan kita. Sangat penting bagi tiap bisnis untuk memiliki laporan arus kas yang akurat. Selain penting untuk laporan enam bulanan dan laporan akhir tahun, laporan arus kas juga sangat penting untuk membuat rencana ke depan dan menetapkan rencana bisnis yang tepat.
Karena itu, pastikan selalu mencatat pengeluaran dan pemasukan perusahaan dengan baik. Catatan arus kas sangat penting untuk banyak aspek dalam bisnis kita. Proyeksi arus kas sangat bergantung dari laporan ini.
3. Perkirakan Arus Kas Anda
Setelah data-data yang dibutuhkan sudah terkumpul, maka inilah saatnya untuk memperkirakan arus kas perusahaan. Buatlah perkiraan pengeluaran apa saja yang perlu dibuat selama periode yang telah ditentukan. Kurangi pengeluaran yang kurang berpengaruh bagi kemajuan bisnis.
Sedangkan untuk pengeluaran yang justru mampu meningkatkan produktivitas, sebaiknya diberi dana lebih. Dengan begitu, pemasukan perusahaan pun dapat ditingkatkan. Tentukan juga aktivitas lainnya yang dapat meningkatkan pemasukan bisnis kita.
4. Kumpulkan Semuanya
Langkah selanjutnya dalam membuat proyeksi arus kas adalah kumpulkan semua data, misalnya data-data klien. Pisahkan klien yang tepat waktu dalam membayar dan yang telat membayar. Buat metode peringatan pembayaran yang berbeda untuk keduanya. Kumpulkan pula data lainnya yang dapat berpengaruh pada pengeluaran dan pemasukan perusahaan.
Manfaatkan Software Manajemen Kas
Jika ini kali pertama membuat proyeksi arus kas, jangan ragu untuk memanfaatkan perangkat lunak manajemen kas. Di Peakflo, bisnis kita bisa sangat terbantu dengan platform yang telah tersedia. Proyeksi pengeluaran dan pemasukan perusahaan dapat dibuat jauh lebih mudah. Dengan begitu, ke depannya diharapkan gol perusahaan dapat meningkat, pemasukan pun berkembang.