Untuk mengelola perencanaan keuangan perusahaan dengan baik, perusahaan perlu menerapkan forecasting accounts payable. Prakiraan ini dapat dikalkulasikan dengan DPO, yang dapat memberikan insight mengenai modal kerja perusahaan. Software account payable juga dapat diandalkan.
Merupakan hal penting bagi perusahaan untuk merencanakan finansial kedepannya, baik secara short-term atau long-term. Hal tersebut dilakukan guna untuk melindungi dari adanya masalah, yang dapat merusak perusahaan secara finansial.
Adapun potensi dari masalah pada keuangan perusahaan, yaitu menumpuknya account payable (AP) atau hutang dagang yang belum diselesaikan. Mengetahui liabilitas dan kapan pembayaran dilakukan merupakan hal krusial dalam memperkirakan account payable.
Table of Contents
Apa Itu Forecasting Accounts Payable?
Forecast accounts payable (atau perkiraan utang dagang) adalah prediksi yang didasari oleh account payable dan account receivable. Dalam balance sheet (neraca), kedua hal tersebut merupakan kunci dalam menentukan prediksi kedepannya.
Sebagai informasi, account payable (AP) adalah liabilitas yang harus dibayar perusahaan sebelum jatuh tempo. Sedangkan account receivable (AR), adalah cash flow yang didapatkan perusahaan dari klien perusahaan.
Dengan mengetahui forecasting accounts payable, perusahaan dapat melakukan manajemen keuangan dengan baik. Memahami utang dagang dan kapan perlu dibayar, dapat menjadi awal efektifnya manajemen tersebut. Selain itu, prediksi ini juga dapat:
- Memahami working capital (modal kerja) pada perusahaan secara menyeluruh. Perhitungan modal kerja akan membutuhkan kalkulasi aset dan liabilitas saat ini. Mengetahui hal tersebut dapat membantu menentukan strategi kedepannya.
- Melindungi dari kemungkinan adanya musibah pada perusahaan. Forecasting AP dapat memberi gambaran perusahaan untuk melakukan reserve capital (modal cadangan). Alhasil, jika musibah terjadi, perusahaan masih dapat mengakalinya.
- Menjaga hubungan baik dengan supplier/vendor. Perkiraan utang dagang dapat memberikan gambaran kapan pembayaran supplier/vendor yang tertunda. Alhasil, perusahaan dapat menghindari pembayaran telat.
- Memastikan perusahaan sudah bersiap diri untuk menghadapi pasar bisnis yang selalu berubah-ubah. Untuk ini, perusahaan juga dapat menggunakan software automasi untuk monitoring secara real-time.
- Memberikan return of investment (ROI) bagi perusahaan. ROI digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan, seperti pendataan dan investasi. Setiap perusahaan tentu memiliki ROI yang berbeda-beda.
Bagaimana Cara Menghitung Expected Account Payable?
Dalam menentukan perkiraan utang dagang, maka ada yang namanya expected account payable. Maksud dari expected account payable sebenarnya, adalah nominal utang dagang yang dipastikan terbayar sebelum jatuh tempo.
Untuk menghitung estimasi dari expected account payable pun, juga memerlukan yang namanya account payable turnover ratio. Hal ini akan menentukan rata-rata account payable (AP) yang dapat dibayar oleh perusahaan. Kira-kira seperti ini formulanya:
APTO = Total pembelian / Rata-rata hutang usaha
Dalam menentukan perkiraan utang dagang, maka ada yang namanya expected account payable. Maksud dari expected account payable sebenarnya, adalah nominal utang dagang yang dipastikan terbayar sebelum jatuh tempo.
Untuk menghitung estimasi dari expected account payable pun, juga memerlukan yang namanya account payable turnover ratio. Hal ini akan menentukan rata-rata account payable (AP) yang dapat dibayar oleh perusahaan. Kira-kira seperti ini formulanya:
Untuk penjelasannya, AP awal merupakan account payable pada awal periode, sedangkan AP akhir sebaliknya. Kedua nominal ini ditambahkan, lalu dibagi dua untuk mendapatkan rata-rata AP. Setelah itu, turnover ratio baru dapat ditemukan.
Tidak hanya AP turnover ratio saja yang dibutuhkan dalam menghitung expected account payable. Ada juga yang namanya cost of goods sold (COGS), yaitu jumlah biaya yang diperlukan ketika membuat produk yang dijual perusahaan.
Cost of goods sold meliputi biaya material, gaji pembuat produk, hingga biaya lainnya. Harap diperhatikan disini, jika COGS tidak meliput biaya sales dan marketing produk. Lantas, bagaimana menghitungnya? Simak formula berikut:
COGS: Persediaan Awal + Total Pembelian – Persediaan Akhir
Setelah mengetahui AP turnover ratio dan COGS, baru perusahaan dapat menghitung expected account payable. Untuk menghitungnya secara mudah, perusahaan dapat menggunakan software account payable. Misalnya, melihat overview AP perusahaan.
Dengan menghitung expected account payable, perusahaan akan dapat memperkirakan keuntungan saat perkembangan ekonomi global. Pastikan untuk menggunakan data yang tepat, agar dapat memutuskan strategi perusahaan kedepannya.
Bagaimana Cara Menggunakan DPO dalam Forecasting Accounts Payable?
How to forecast accounts payable? Pertanyaan ini kerap dilontarkan bagi perusahaan baru yang ingin memperkirakan nasib perusahaan. Adapun cara yang sering digunakan untuk memperkirakan AP yaitu dengan DPO (days payable outstanding).
DPO merupakan suatu rasio finansial yang menunjukkan rata-rata lamanya perusahaan dalam membayar tagihan dan invoice. Biasanya DPO dihitung saat adanya meeting fiskal atau kuartal, dimana akan menentukan bagus tidaknya finansial perusahaan.
Apabila hasil DPO perusahaan tersebut besar, maka kemungkinan besar perusahaan tersebut lama dalam membayar tagihan. Bagi yang mau menghitung DPO untuk forecasting accounts payable, maka seperti inilah formulanya:
DPO: (AP Turnover Ratio / Cost of Goods Sold (COGS)) x Periode atau Waktu
Sebagai penjelasan, periode atau waktu yang dimaksud adalah kurun waktu yang digunakan untuk menentukan DPO. Misalnya, seperti kuartal atau fiskal. Terkadang, perusahaan juga menggunakan formula DPO yang berbeda, seperti:
DPO (alternatif): AP Turnover Ratio / (Cost of Goods Sold / Periode)
Selanjutnya, pertimbangkan hasil rasio DPO yang didapatkan setelah menghitung perusahaan tersebut. Rasio DPO yang tinggi, tandanya perusahaan tersebut dapat menyisakan budget perusahaan untuk investasi dan keperluan lainnya.
Namun jika rasio DPO yang didapatkan rendah, maka perusahaan dapat memanfaatkan benefit dari pembayaran lebih awal. Misalnya seperti membangun kepercayaan dan relasi antara perusahaan dengan vendor.
Dengan mengetahui rasio DPO accounts payable, maka perusahaan dapat menentukan perkiraan utang dagang dengan lebih baik. Ditambah lagi, jika perusahaan menggunakan software automasi, maka perhitungan DPO akan semakin lebih efisien.
Gunakan Otomatisasi untuk Merampingkan Forecasting Accounts Payable
Setelah mengetahui bagaimana forecast accounts payable using DPO, perusahaan tentu juga ingin mengoptimalkannya. Pasalnya, perhitungan tersebut dapat memakan waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk aktivitas perusahaan lain.
Sebab itu, forecasting AP dapat dioptimalkan dengan menggunakan software otomatisasi seperti Peakflo. Selain mudah dan fleksibel, Peakflo dapat memberikan seluruh keterangan mengenai AP. Adapun macam-macam benefit darinya yaitu:
- Memantau performa account payable perusahaan, terutama aging account payable. Laporan ini menyajikan data terperinci mengenai hutang perusahaan dalam tingkat vendor dan totalnya secara kuantitatif berdasarkan interval waktu tertentu.
- Memberikan data mengenai budget dan aktivitas perusahaan secara real-time. Alhasil, perhitungan AP turnover ratio, COGS, hingga DPO dapat dilakukan secara cepat.
- Sinkronisasi data AP dua arah dengan software yang digunakan. Dengan begitu, data lebih akurat dan waktu yang dibutuhkan untuk memprosesnya pun lebih singkat, sehingga pemimpin keuangan dapat langsung membuat keputusan strategis.
Bagaimana, tertarik untuk mencoba menghubungkan software yang Anda gunakan dengan Peakflo dan proses pembayaran 2x lebih cepat? Klik tombol di bawah untuk melanjutkan.
Manfaatkan Kekuatan Automasi untuk Operasional Keuangan yang Lebih Hebat
✅ Potong waktu pembayaran sampai 50%
✅Terima pembayaran 2x lebih cepat
✅ Eliminasi entri ganda
✅ Proses pembayaran ke vendor internasional dan nasional