Pada suatu perusahaan, days payable outstanding atau lebih akrab dikenal dengan DPO sangat penting untuk dipelajari. Metode ini akan memberikan informasi bagi pebisnis dan investor serta menjadi penentu dalam mengelola hutang.
Namun, days payable outstanding DPO membutuhkan rumus untuk menghitungnya secara manual. Lantas mengapa DPO begitu penting dalam perusahaan? Mari pahami artikel ini untuk memahami tentang DPO dan contohnya:
Pengertian Days Payable Outstanding
Sebelum belajar lebih jauh tentang rumus DPO, terlebih dahulu pembaca patut mengetahui days payable outstanding meaning. DPO yaitu sebuah metode yang diterapkan, agar dapat mengetahui estimasi hari bagi perusahaan untuk melunasi hutang.
Sebagaimana yang diketahui, membayar tagihan adalah kewajiban bagi perusahaan yang mempunyai hutang. Untuk memastikan kapan hutang tersebut lunas, maka konsep days payable outstanding sangat diperlukan.
Secara tidak langsung, DPO days payable outstanding calculation juga membantu perusahaan untuk memastikan kesanggupan dalam mengelola hutang. Semakin tinggi hasil perhitungan DPO, artinya perusahaan membutuhkan waktu lama dalam melunasi hutang.
Jika nilai DPO tinggi, perusahaan harus mampu mengelola keuangan agar dapat bertahan dalam periode yang lama juga. Semakin lama perusahaan mampu mengelola finansial, maka kemungkinan besar perusahaan mampu mengoptimalkan keuntungan.
Di satu sisi, nilai DPO yang terlalu tinggi juga menandakan ketidakmampuan perusahaan dalam membayar hutang tepat waktu. Oleh sebab itu, perhitungan DPO harus dilakukan dengan akurat agar terhindar dari kesalahan input data.
Rumus Menghitung Days Payable Outstanding (DPO)
Setelah mendapatkan sedikit gambaran tentang days payable outstanding definition, kini saatnya pembaca mempelajari cara perhitungannya. Secara konsep, days payable outstanding dilakukan dengan menghitung rasio finansial.
Untuk mendapatkan nilai atau angka DPO, maka tim akuntan perlu membandingkan harga pokok penjualan, sisa hari, dan utang usaha sebelum tanggal jatuh tempo. Dengan demikian, diperoleh rumus perhitungan DPO seperti formula berikut:
DPO = rasio utang usaha/(harga pokok/total hari)
Adapun harga pokok diperoleh dari persamaan berikut:
Harga pokok jual = inventaris pertama + pembelian – inventaris terakhir
Berdasarkan formula di atas, diperoleh tiga komponen penting pada perhitungan DPO. Agar perhitungannya akurat, maka setiap komponen harus dipastikan kebenarannya. Berikut komponen-komponen penting tersebut:
Utang usaha, jumlah dana yang dihutang oleh perusahaan pada kreditur karena adanya pembelian yang dilakukan secara kredit.
Harga pokok jual, yaitu harga yang ditentukan oleh perusahaan setelah menghitung serangkaian proses produksi hingga produk siap jual.
Total hari, yaitu hari yang tersisa sampai jatuh tempo hutang.
Bagaimana Cara Menghitung Days Payable Outstanding (DPO)?
Bukan hanya mengetahui rumusnya saja, akan tetapi perhitungan DPO perlu dilakukan sesuai prosedur. Langkah-langkah ini perlu disimak agar terhindar dari kesalahan perhitungan. Berikut cara menghitung DPO secara manual yang perlu dipahami:
Dalam menerapkan rumus days payable outstanding, maka tahapan awal yang harus dilakukan adalah menghitung jumlah hari. Pada neraca, bagian baris hutang dagang menandakan saldo akumulasi pembayaran yang harus dilakukan.
Sementara produk atau jasa yang dibutuhkan perusahaan sudah dikirimkan sesuai perjanjian kredit, namun belum dibayar. Semakin lama pembayaran ini ditunda, maka semakin lama uang berada di perusahaan. Ini berdampak pada peningkatan arus kas bebas (free cash flow).
Hutang hari kerja yang tinggi menimbulkan likuiditas jangka pendek yang banyak. Meski sebetulnya perusahaan bisa membayar tagihan, namun uang yang ada dapat dipakai untuk kepentingan lain. Oleh sebab itu, perusahaan memutuskan untuk menambah DPO.
Kenaikan nilai DPO bisa berdampak baik bagi perusahaan, sebab waktu pembayaran kredit semakin lama. Tetapi, hal ini bisa membahayakan hubungan perusahaan dengan kreditur yang berpotensi memutus penawaran kredit ke depan.
2. Input Semua Komponen Pada Rumus DPO
Perhitungan DPO dilanjutkan dengan mengambil saldo hutang rata-rata perusahaan dan membaginya dengan harga pokok jual. Dari nilai tersebut, cukup kalikan dengan satu tahun atau 365 hari. Hasil akhir tersebut merupakan nilai DPO perusahaan.
3. Periksa Nilai DPO yang Muncul
Ada dua kemungkinan nilai DPO yang muncul setelah dilakukan perhitungan, yaitu DPO tinggi dan rendah. Keduanya memiliki makna bagi berjalannya suatu bisnis pada perusahaan. Berikut penjelasan setiap nilai DPO yang muncul tersebut:
- DPO tinggi, maka jangka waktu lebih lama, sehingga perusahaan dapat menggunakan uang untuk investasi jangka pendek.
- DPO rendah, maka jangka waktu pelunasan lebih singkat, sehingga perusahaan tidak bisa memaksimalkan jangka waktu kredit yang diterima dari kreditur.
Contoh Penerapan Days Payable Outstanding (DPO) Bagi Perusahaan
Bukan hanya memahami secara konsep, namun days payable outstanding example juga perlu dipelajari agar tidak kesulitan menerapkannya. Untuk memahami perhitungan DPO, sebagai contoh bisa diambil dari ritel ternama Walmart (WMT).
Diketahui utang dagang yang dimiliki senilai $49,1 miliar, sementara harga jual senilai $420,3 miliar. Kredit ini memiliki tahun fiskal yang akan berakhir tanggal 31 Januari 2021. Data tersebut diperoleh dari neraca laporan keuangan tahunan.
Untuk menghitung DPO, maka dapat dihitung dengan mengambil total hari 365 untuk menghitung satu tahun. Oleh sebab itu, perhitungan DPO untuk ritel Walmart dapat diperoleh dengan rincian sebagai berikut:
DPO Walmart = {(49,1×365)/420,1}
= 42,7 hari
Pada kasus lain, perusahaan ritel Amazon mempunyai utang dagang senilai $72,5 miliar dan CGOS sebanyak $233,3 miliar pada tahun fiska 2020. Terhitung DPO mencapai 113,4 hari, yang mana tergolong sangat tinggi.
Nilai DPO tinggi sangat berguna bagi Amazon, sebab 50% hasil penjualan akan dipasok oleh pihak ketiga. Dengan demikian, Amazon mendapatkan hasil penjualan barang oleh penjual pihak yang menggunakan platform ini.
Pembayaran akan dikirim secara terakumulasi sesuai siklus minggu atau bulanan. Mekanisme yang diterapkan oleh ritel ternama Amazon membuat perusahaan menyimpan dana dalam waktu lama. Hal tersebut ditandai dengan nilai DPO yang tinggi.
Mengapa Perhitungan Days Payable Outstanding (DPO) Sangat Penting Bagi Perusahaan?
Penerapan days payable outstanding sangat penting dalam pengambilan kebijakan. Jika perusahaan membayar tagihan lebih cepat, ini berarti lebih banyak uang yang keluar. Tanpa posisi yang tepat, maka perusahaan dapat mengalami masalah arus kas.
Perhitungan DPO sangat penting untuk mengamati siklus konversi kas. Ini merupakan metode yang diterapkan untuk mengukur lama perusahaan mampu menghasilkan kas. Konversi kas dihitung dengan mengamati rata-rata menjual inventaris, membayar tagihan, dan menagih piutang.
Dalam mencari nilai DPO, Anda dapat menggunakan bantuan software akuntansi yang memiliki sistem automasi. Peakflo memfasilitasi alur kerja persetujuan pembayaran yang cermat dan cepat. Laporan pelacakan data secara real time mampu meminimalisir kesalahan input data.
Bersama Peakflo, tim keuangan tidak perlu khawatir untuk mengidentifikasi adanya kesalahan dalam pengelolaan DPO. Apabila vendor mengirim beberapa tagihan, maka Peakflo akan menginformasikan apakah tagihan tersebut ganda atau bukan.
Sebelum menggunakan layanan Peakflo, Anda dapat mempelajari alur persetujuan pembayaran perusahaan terlebih dahulu. Kami memberikan panduan yang rinci untuk melakukan langkah-langkah alur kerja persetujuan yang akan memudahkan perusahaan Anda.
Itulah informasi days payable outstanding yang dapat menjadi referensi dalam mengelola perusahaan. Untuk mendapatkan laporan DPO yang akurat, Anda dapat mempercayakan pada software automasi dari Peakflo. Pelajari layanan kami untuk memperoleh informasi lebih lengkap.