BerandaInformasiCek Kesehatan Keuangan Perusahaan Anda dengan 7 Jenis Laporan Ini!

Cek Kesehatan Keuangan Perusahaan Anda dengan 7 Jenis Laporan Ini!

Menjalankan bisnis memang memiliki banyak tantangan. Bukan hanya rivalitas dengan perusahaan lain di bidang yang sama. Anda juga memiliki pekerjaan besar dalam menjamin kesehatan kinerja keuangan perusahaan sendiri.

Salah satu cara untuk mengetahui kondisi finansial bisnis secara akurat adalah dengan membuat laporan keuangan yang baik dan benar.

Laporan keuangan sendiri sebenarnya merupakan kesatuan besar dari beberapa jenis laporan akuntansi. Laporan ini secara rinci merekam dan menunjukkan besarnya pemasukan, pengeluaran, aset hingga kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan.

Jenis laporan keuangan sendiri beragam, mulai dari laporan laba rugi hingga arus kas. Untuk mengetahui lebih detail, coba simak penjelasan berikut ini mengenai jenis-jenis laporan keuangan perusahaan.

1. Laporan Laba Rugi

Laporan keuangan terbagi menjadi 7 jenis dan yang pertama adalah laporan keuangan laba rugi. Sebenarnya, laporan laba rugi bukan hanya memberitahukan seberapa besar keuntungan dan kerugian yang diderita perusahaan.

Laporan ini memberikan informasi keuangan berupa perekaman atau pencatatan. Tentang seberapa besar pemasukan, pengeluaran, harga pokok penjualan hingga batas pemasukan.

Aspek ini kemudian dihitung sampai pada kesimpulan bahwa apakah perusahaan mendapatkan keuntungan atau malah merugi.  Kesimpulan tersebut diambil dari angka selisih antara pemasukan dan pengeluaran. Jika ingin untung maka pemasukan harus lebih besar daripada pengeluaran.

Walaupun masih membutuhkan jenis laporan keuangan perusahaan lainnya untuk bisa memastikan kondisi finansial perusahaan. Tapi, dari laporan laba rugi saja, Anda sudah memiliki gambaran mengenai kesehatan keuangan bisnis yang dijalani secara umum.

Seharusnya, bisnis yang dijalankan mendapatkan keuntungan. Sehingga jika hasil perhitungannya justru minus, itu artinya keadaan finansial sedang tidak baik-baik saja.

Dari penjelasan singkat di atas dapat dilihat bahwa laporan laba rugi memiliki beberapa manfaat. Seperti membantu mengidentifikasi arah masalah keuangan agar dapat segera diatasi sebelum makin membesar.

Selain itu, untuk melihat apakah bisnis berhasil memberikan keuntungan ataukah Anda perlu menyesuaikan besarnya pengeluaran. Untuk perencanaan anggaran, laporan laba rugi juga memberikan gambaran mengenai kondisi keuangan perusahaan secara umum.

Lalu, yang paling penting adalah laporan ini dapat membantu Anda membuat keputusan bisnis besar seperti pengajuan pinjaman.

2. Neraca

Meskipun berhubungan, laporan neraca tidak sama dengan laporan laba rugi. Jika laporan laba rugi mengulas seberapa besar bisnis menghasilkan keuntungan, maka laporan neraca digunakan untuk menentukan tingkat stabilitas keuangan.

Itulah sebabnya, neraca juga bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak lain seperti pemberi pinjaman untuk mengambil keputusan.

Neraca terdiri dari 3 aspek penting, yaitu aset, kewajiban dan ekuitas. Aset merupakan barang berharga perusahaan yang bisa diubah menjadi uang tunai jika diperlukan, contohnya kendaraan perusahaan. Kewajiban secara sederhana dijelaskan sebagai hutang yang perusahaan miliki pada orang lain termasuk organisasi dan perseorangan.

Hutang di sini juga termasuk tagihan atau faktur yang belum dibayar. Sedangkan ekuitas adalah nilai kepemilkan dalam bisnis yang dapat ditentukan dengan cara mengurangkan total jumlah kewajiban dengan aset yang dimiliki.

Satu hal yang perlu diingat pada neraca adalah total kewajiban dan ekuitas harus sama dengan jumlah aset untuk mencapai keseimbangan. Jika tidak seimbang, itu berarti ada kesalahan akuntansi atau pengelolaan keuangan.

Neraca memiliki banyak manfaat, seperti mengetahui jumlah pengeluaran apakah terlalu banyak atau tidak, menentukan efektivitas strategi penetapan harga dan juga memastikan jika strategi pemasaran sudah berjalan sesuai harapan dan memberikan keuntungan.

Neraca juga menjadi salah satu tolok ukur bagi pihak eksternal untuk menjalin kerjasama dalam bentuk penanaman modal. Investor tentunya ingin mendapatkan keuntungan dari modal yang ditanamkan. Karena itu, mereka perlu tahu data keuangan berupa neraca untuk memastikan performa perusahaan.

3. Laporan Arus Kas

Macam laporan keuangan yang ketiga adalah laporan arus kas atau cash flow. Laporan ini menunjukkan jumlah uang yang masuk dan keluar pada periode waktu tertentu. Laporan arus kas dapat menunjukkan dua hal, yaitu arus kas positif dan negatif.

Arus kas positif adalah ketika bisnis menghasilkan uang lebih banyak daripada yang dibelanjakan. Sebaliknya, arus kas negatif adalah saat bisnis menghabiskan lebih banyak uang daripada yang didapatkan.

Menariknya, meski arus kas tersebut postif atau negatif, hal ini tidak lantas menjadi gambaran akurat dari profitabilitas perusahaan. Sebab tidak ada kredit yang dimasukkan dalam laporannya.

Arus kas memiliki beberapa bagian yaitu arus kas operasi, investasi, dan pembiayaan. Fungsi dari pembuatan laporan arus kas adalah untuk menentukan sinkronisasi antara pendapatan dan juga pengeluaran.

Maksudnya adalah, jika arus kas negatif berarti Anda harus putar otak agar bisa menghasilkan lebih sekaligus menekan biaya belanja. Tapi jika arus kasnya positif berarti Anda bisa bernapas lega.

Bukan hanya untuk pribadi, ternyata laporan arus kas ini juga akan digunakan oleh investor. Mereka mengunakannyauntuk menentukan apakah investasi yang diberikan akan sebanding dengan resiko yang mungkin diterima.


Anticipate future with cash inflow forecasts

4. Laporan Modal Kerja

Selanjutnya ada laporan modal kerja, yaitu laporan yang memberikan gambaran mengenai pengelolaan perputaran modal. Laporan modal kerja juga merupakan ringkasan hasil kegiatan finansial suatu perusahaan dalam periode tertentu yang menyebabkan perubahan posisi keuangan perusahaan.

Fungsi dari laporan ini adalah supaya penggunaan modal dapat terpantau dengan baik dan modal dapat dimanfaatkan secara efektif di masa yang akan datang.

5. Perputaran Hutang Usaha

Perputaran hutang usaha adalah ukuran kemampuan perusahaan dalam melunasi hutangnya. Laporan ini akan ditunjukkan kepada investor dalam bentuk berapa kali per periode perusahaan membayar hutang rata-rata. Informasi ini penting sekali terutama jika perusahaan Anda berhubungan dengan pihak luar atau penanam modal.

Pasalnya, penanam modal tentunya tidak mau mengambil resiko bahwa perusahaan yang menjadi tempat investasi terlibat kredit macet atau masalah finansial apapun apalagi hutang, yang wajib dibayar bagaimanapun kondisi perusahaanya.

6. Perputaran Piutang Dagang

Berbeda dengan perputaran hutang yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayarkan atau melunasi hutangnya. Perputaran piutang dagang adalah ukuran kemampuan perusahaan menagih piutang dalam satu periode. Hal ini menunjukkan efisiensi bisnis yang dijalankan dalam mengelola piutangnya.

Nah, serupa dengan perputaran hutang, perputaran piutang juga menjadi pertimbangan bagi investor. Penanam modal tidak ingin ada uangnya yang tidak kembali atau tidak terserap seperti yang seharusnya akibat masih berada di tangan pelanggan atau pihak manapun yang memiliki piutang terhadap perusahaan Anda.

7. Laporan Umur Piutang

Laporan umur piutang atau aging report (AR) adalah laporan yang menunjukkan semua uang terutang untuk bisnis yang dijalani. Laporan ini dapat digunakan untuk melacak dan mengelola semua channel kredit yang diberikan kepada pelanggan, pengguna barang atau jasa perusahaan.

Dari sini Anda bisa tahu rincian berapa banyak yang yang harus dibayarkan pelanggan. Terutama jika barang atau jasa diberikan terlebih dahulu sebelum pembayaran (post-paid). Laporan AR juga memberikan informasi mengenai siapa saja pelanggan yang belum membayarkan atau memiliki hutang kepada Anda.

Laporan umur piutang dibagi menjadi beberapa interval, yaitu 1 -30 hari (segera jatuh tempo), 31 – 60 hari, 61 – 90 hari dan 91+ hari. Laporan ini juga berisikan beberapa informasi seperti nama pelanggan, total saldo untuk setiap pelanggan, jumlah saat ini, hari lewat jatuh tempo serta total untuk setiap kolom.

Kerapian dan kelengkapan berbagai jenis laporan keuangan ini dapat membantu Anda mengetahui kondisi finansial perusahaan. Sekaligus memprediksi masalah yang mungkin terjadi di masa depan. Untuk itu, pastikan semua pelaporan dibuat dengan rapi, teliti dan hati-hati agar akurat serta membantu kemajuan bisnis Anda dari waktu ke waktu.

Artikel Terkait

Artikel Terbaru