Dalam merencanakan strategi bisnis, tentunya juga perlu kesadaran akan pentingnya memiliki wawasan finansial atau keuangan. Dimaksudkan agar dapat mengatur bisnis agar tetap berjalan. Salah satu ilmu atau wawasan yang paling penting untuk dipahami pemilik usaha adalah laporan keuangan, seperti contohnya laporan cash flow.
Dengan laporan keuangan Anda bisa mengatur setiap transaksi yang dalam bisnis Anda, baik itu penghasilan mau pun pengeluaran. Mengatur transaksi ke dalam laporan keuangan yang dapat Anda analisis adalah kunci kesuksesan jangka panjang.
Laporan keuangan memberikan informasi dan gambaran yang jelas tentang kinerja keuangan bisnis Anda. Dan ada banyak sekali gambaran berguna yang dapat Anda telusuri, masing-masing memberikan pandangan yang jelas tentang berbagai mengelolah keuangan bisnis Anda.
Bagi Anda yang baru memulai bisnis, dan bingung apa pentingnya laporan keuangan dan jenis laporan keuangan apa saja yang berguna dalam bisnis, artikel ini dapat membantu Anda memahami secara singkat mengenai laporan keuangan:
Mengapa Perlu Memantau Laporan Keuangan?
Pada setiap bisnis yang dijalankan besar maupun kecil, laporan keuangan adalah laporan penting yang perlu dipantau secara berkala. Ini dikarenakan dalam bisnis, transaksi akan terus berjalan, baik itu jumlah besar maupun kecil.
Walaupun dengan nominal transaksi terkecil sekalipun, membuat catatan atas laporan keuangan perlu dibiasakan agar arus keuangan perusahaan dapat terpantau. Sehingga dapat meminimalisir kondisi perusahaan mengalami kerugian ke depannya. Dengan adanya laporan keuangan, Anda dapat mendapat masukan atau insight finansial yang dapat digunakan untuk menganalisis rencana ke depan.
Laporan keuangan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan. Sehingga, ada banyak aspek yang dapat Anda pantau melalui laporan keuangan.
Sebagai contoh, untuk mengetahui pengeluaran apa saja yang kurang efektif atau pemasukan apa yang perlu dioptimalkan. Sehingga Anda dapat mengupayakan kinerja perusahaan agar lebih efektif dan mendapatkan banyak keuntungan.
Jika Anda secara konsisten memantau laporan keuangan, Anda akan mendapat pemahaman yang mendalam mengenai performa bisnis dalam waktu sebelum, sekarang, atau ke depannya.
Masih bingung laporan keuangan seperti apa yang penting untuk dipantau dalam suatu bisnis? Simak 5 jenis laporan keuangan yang wajib dimiliki perusahaan berikut ini:
Lima Laporan Keuangan Esensial Teratas
Berikut lima laporan keuangan yang sangat penting untuk dimiliki setiap bisnis.
1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang merangkum seputar revenue (pemasukan) atau modal, pengeluaran, dan keuntungan suatu perusahaan pada periode tertentu. Anda dapat menguraikan periode dalam beberapa interval waktu yang lebih spesifik, contohnya pada setiap bulan atau tahunan. Dengan laporan laba rugi, Anda dapat melihat perbedaan antara keuntungan dan kerugian apa yang didapatkan perusahaan dalam satu periode tertentu.
Secara sederhana, laporan laba rugi akan menunjukkan apakah bisnis Anda menghasilkan keuntungan atau kerugian. Laporan ini juga dapat menyatakan manakah aktivitas bisnis yang memerlukan pengeluaran paling banyak dan membutuhkan perhatian khusus agar tidak mengalami kerugian. Dengan melakukan review laporan laba rugi, Anda dapat melihat berapa banyak budget untuk mengembangkan pemasukan dalam bisnis.
Bagian-Bagian Laporan Laba Rugi
- Pendapatan
Anda dapat melihat pendapatan sebagai barisan teratas. Pendapatan diklasifikasikan sebagai operasi dan non-operasi. Pendapatan hasil operasi perusahaan berasal dari aktivitas inti bisnis, seperti penjualan barang dan jasa. Pendapatan non-operasional berasal dari aktivitas non-inti seperti pendapatan bunga.
- Pengeluaran
Setiap bisnis ingin memaksimalkan pendapatan. Tetapi, menghasilkan pendapatan memerlukan kegiatan yang membutuhkan uang. Pengeluaran adalah biaya untuk melakukan kegiatan harian tersebut. Anda juga mengklasifikasikan pengeluaran sebagai operasional dan non-operasional. Biaya operasional adalah biaya dari kegiatan inti, seperti membayar karyawan dan melakukan penelitian serta pengembangan. Biaya non-operasional adalah biaya yang tidak terkait dengan fungsi inti, seperti membayar bunga.
- Batas pemasukan
Anda dapat menemukan laba bersih pada baris paling bawah dengan mengurangi semua biaya dari pendapatan sebagai barisan atas. Batas pemasukan adalah jumlah total keuntungan yang diperoleh bisnis Anda selama periode tertentu.
2. Neraca
Selanjutnya adalah laporan keuangan neraca yang dapat menunjukkan aset bisnis seperti modal, liabititas (hutang), dan ekuitas yang dimiliki oleh pemilik bisnis dalam waktu tersebut. Pentingnya laporan neraca adalah untuk mengetahui apa yang dimiliki bisnis saat ini, dan berapa banyak yang dimiliki oleh pemilik usaha.
Tidak seperti laporan pemasukan yang laporannya ditujukan pada periode tertentu seperti tahunan atau bulanan, neraca adalah laporan yang terjadi pada waktu itu. Yang berarti menunjukkan kondisi finansial perusahaan pada waktu saat itu juga ketika dipublikasikan.
Neraca berasal dari persamaan dasar dalam akuntansi dimana nilai aset = hutang + ekuitas pemilik bisnis. Yang mana laporan neraca ini memiliki dua bagian, yaitu sisi kiri merangkum aset yang dimiliki bisnis. Sedangkan, sisi kanan merangkum hutang sekaligus ekuitas atau jumlah yang dimiliki oleh pemilik usaha atau bisnis.
Bagian-Bagian Neraca
- Aktiva
Aset merupakan setiap barang yang anda miliki dan memberikan nilai ekonomis bagi perusahaan anda. Semakin melebihi liabilitas (kewajiban/pelayanan yang harus dibayar), semakin sehat kondisi keuangan usaha Anda.
Aset dapat bersifat lancar atau jangka panjang. Bisnis anda menghabiskan aset lancar dalam setahun. Aset juga termasuk kas perusahaan, persediaan, dan piutang. Aset jangka panjang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, meliputi properti dan peralatan.
- Liabilitas
Liabilitas adalah apa yang harus anda bayar kepada orang lain. Liabilitas menurunkan nilai perusahaan anda. Namun, anda mengeluarkan liabilitas untuk membiayai operasi yang akan mendorong bisnis anda maju.
Liabilitas juga dapat bersifat lancar atau jangka panjang. Liabilitas lancar adalah utang jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Liabilitas ini termasuk utang utilitas, utang bunga, dan utang dagang. Liabilitas jangka panjang adalah liabilitas yang tidak jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
- Ekuitas pemilik
Ekuitas pemilik mewakili saham pemilik dalam bisnis dikurangi penarikan mereka. Ekuitas adalah jumlah yang tersisa untuk pemilik dari hasil pengurangan antara aset dan liabilitas (aset – liabilitas = ekuitas pemilik).
3. Laporan Arus Kas
Salah satu jenis laporan keuangan adalah laporan arus kas atau cash flow statement. Laporan ini merupakan jenis laporan keuangan yang menunjukkanberapa banyak uang yang masuk dan keluar dalam bisnis pada periode tertentu. Tidak seperti dua jenis laporan keuangan sebelumnya, laporan arus kas hanya berisi uang tunai. Laporan arus kas juga tidak mencatat setiap transaksi keuangan non-tunai, depresiasi (penurunan) dan pendapatan yang dibuat secara kredit.
Bisa dikatakan ini merupakan salah satu laporan paling vital dalam kondisi finansial bisnis. Juga dapat termasuk dalam indikator kunci untuk menilai performa suatu perusahaan. Dengan melihat laporan arus kas, Anda dapat mengetahui seberapa banyak arus uang tunai yang masuk dan keluar dalam aktivitas bisnis. Setiap bisnis atau organisasi tentu berharap agar arus kasnya positif, yang dapat mengindikasikan bahwa bisnis tersebut mendapat lebih banyak uang (pemasukan) daripada apa yang dikeluarkan.
Bagian-Bagian Laporan Arus Kas
- Arus Kas dari Operasi
Arus kas operasi terdiri dari jumlah uang aktual yang dihasilkan atau dihabiskan bisnis untuk melakukan aktivitas bisnis regulernya.
- Arus Kas dari Berinvestasi
Bagian ini merinci jumlah bisnis yang telah dihasilkan atau hilang dari investasi. Aset investasi ini termasuk properti, peralatan, dan sekuritas seperti saham.
- Arus Kas dari Pembiayaan
Arus kas pembiayaan mengukur semua aktivitas kas perusahaan yang melibatkan utang dan ekuitas, mencakup arus masuk dari penerbitan saham dan arus keluar dari pembayaran dividen.
4. Batas Laba Bersih Seiring Waktu (Net Profit Margin Over Time)
Selain tiga laporan keuangan sebelumnya yang memberikan informasi keuangan perusahaan terkait performa bisnis dan fungsinya untuk bisnis dalam menentukan rencana ke depan. Dalam sudut pandang investor sebagai pihak ketiga, ada satu bentuk laporan yang penting untuk diberitahukan untuk mengukur kinerja, keuntungan, dan kelayakan investasi. Laporan keuangan tersebut adalah batas laba bersih seiring waktu.
Net profit margin atau batas laba bersih adalah persentase dari total jumlah pendapatan. Persentase inilah yang yang akan dipertahankan oleh sebuah bisnis atau perusahaan. Sisanya adalah harga pokok penjualan dan biaya operasional perusahaan yang dikeluarkan untuk menghasilkan total pendapatan.
Dengan melakukan monitor laba bersih selama kuartal atau bulan secara berurutan memungkinkan bisnis untuk dapat meningkatkan harga dan efisiensi penjualan. Laporan batas laba bersih juga merupakan laporan yang memberikan informasi tambahan mengenai laba rugi yang tidak cukup baik untuk menggambarkan efisiensi probabilitas.
Cara Menghitung Batas Laba Bersih
Rumus untuk Batas Laba Bersih adalah:
Batas Laba Bersih dalam % = (Pendapatan / Pendapatan Bersih) * 100
- Batas pemasukan
Laba bersih adalah baris bawah pada laporan laba rugi anda. Laba bersih mewakili profitabilitas setelah anda mengurangi semua biaya selama periode tertentu.
Dalam contoh di atas, Perusahaan A & B memiliki laba bersih sebesar $40.000 selama periode tahunan.
- Pendapatan
Laba bersih adalah baris atas dari laporan laba rugi anda. Laba bersih mewakili semua penjualan yang telah anda kumpulkan, termasuk yang secara kredit.
Perusahaan A memiliki pendapatan sebesar $100.000 sedangkan Perusahaan B hanya $50.000.
- Batas Laba Bersih (%)
Batas laba bersih adalah persentase pendapatan yang disimpan perusahaan sebagai laba.
Mari kita hitung batas laba bersih kedua perusahaan dalam contoh berikut:
Perusahaan A: ($40.000 / $100.000) * 100 = 40% laba bersih
Perusahaan B: ($40.000 / $50.000) * 100 = 80% laba bersih
Perusahaan B mendapatkan 80% dari total pendapatannya sebagai keuntungan, sedangkan Perusahaan A hanya mendapatkan 40% .
Kita dapat menyimpulkan bahwa Perusahaan B mendapatkan hasil maksimal dari pendapatannya, meskipun imbal hasil Perusahaan A lebih tinggi.
5. Accounts Receivable Days (Penjualan Hari Luar Biasa)
Memantau keuntungan sebuah bisnis memanglah penting, tapi itu tidak dapat memberikan gambaran jelas terkait likuiditas atau kemudahan suatu aset untuk kemudian dikonversi menjadi uang tunai atau aset lainnya tanpa mempengaruhi harga pasar.
Accounts receivable days (ARD) atau penjualan hari luar biasa merupakan jenis laporan keuangan yang dapat mencerminkan hari rata-rata dimana faktur (invoice) tetap tidak tertagih selama satu periode. Accounts receivable days yang ideal dapat berbeda-beda menurut sebuah bisnis atau kebijakan perusahaan.
Jika accounts receivable days-nya tinggi, maka dapat dikatakan bahwa sebuah bisnis membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengumpulkan faktur (invoice). Sedangkan jika rendah, maka dapat dikatakan bahwa sebuah bisnis membutuhkan waktu yang lebih cepat untuk mengumpulkan faktur.
Pengukuran ini berkaitan dengan arus kas yang terjadi pada suatu bisnis. Laporan ini memberitahu Anda untuk mengambil langkah yang tepat untuk memastikan arus keuangan perusahaan yang masuk tetap ideal untuk bisnis Anda.
Cara Menghitung Laporan ARD
Anda dapat menghitung ARD menggunakan rumus ini:
ARD = (Saldo Piutang Usaha / Penjualan Kredit Bersih) * Jumlah hari
- Saldo Piutang Usaha
Saldo Piutang Usaha adalah jumlah total faktur yang tidak tertagih yang telah dikumpulkan bisnis anda selama periode tertentu.
Katakanlah Perusahaan XYZ memiliki saldo AR sebesar $18.000 pada akhir tahun 2021. Pemilik ingin mendapatkan gambaran yang jelas tentang seberapa efisien tim mereka dalam mengumpulkan faktur.
- Penjualan Kredit Bersih
Variabel ini mewakili total penjualan kredit yang dilakukan bisnis anda dikurangi pengembalian dan tunjangan penjualan selama periode yang sama.
Selama tahun yang sama (2021), Perusahaan XYZ memiliki total penjualan kredit bersih sebesar $190.000.
- Jumlah Hari
Kerangka waktu selalu dilibatkan saat menghitung ARD. Jika anda menghitung untuk periode tahunan, jumlah hari akan menjadi 365.
Dengan menggunakan rumus di atas, kita bagi saldo AR dengan penjualan kredit bersih. Kemudian kita kalikan hasilnya dengan jumlah hari dalam periode yang kita pilih.
($18,000 / $190,000) * 365 = 34,6 hari
Menghitung ARD untuk tahun 2021 menghasilkan rata-rata 34,6 hari. Perusahaan XYZ membutuhkan rata-rata 34,6 hari untuk mengumpulkan faktur sepanjang tahun.
Itu dia jenis-jenis laporan keuangan penting yang perlu dimiliki oleh sebuah bisnis. Mengatur atau memanajemen kondisi keuangan perusahaan sejatinya bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Perlu ketelitian dalam setiap rincian arus transaksi yang terjadi. Tidak jarang sebuah bisnis menggunakan jasa professional untuk memonitor kondisi finansial dan segala transaksi yang terjadi dalam aktivitas bisnis. Ini dimaksudkan agar bisnis memiliki pandangan yang lebih jelas terkait bagaimana performa dan jalannya perusahaan pada masa depan.
Maksimalkan ARD Anda bersama Peakflo
Jika Anda mengalami kesulitan dalam mengatur Account Receivable (AR), Peakflo akan menyederhanakan segalanya untuk Anda. Mulai dari pembuatan faktur hingga pengumpulan, dengan mendapatkan alur kerja yang lancar, akan memungkinkan Anda menerima pembayaran lebih cepat, dan lebih fokus pada hal terbaik yang Anda lakukan untuk bisnis Anda.