RAB adalah singkatan dari rencana anggaran biaya dalam kegiatan proyek konstruksi. Keberadaan RAB berperan sebagai estimasi biaya untuk menyelesaikan suatu proyek.
Berkat adanya RAB, efisiensi biaya dimungkinkan dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Sebab potensi terjadinya pemborosan dapat diminimalkan.
Terciptanya efisiensi tentu saja dimungkinkan jika RAB dibuat secara terperinci. Dari susunan yang terperinci, kemudian berlanjut dengan melakukan analisis supaya gambaran mengenai perkiraan biaya menjadi jelas.
Penting sekali untuk mendapat gambaran lengkap mengenai RAB ketika menjalankan proyek konstruksi. Karena itu, Peakflo membahasnya lebih lengkap dalam ulasan berikut ini.
Pengertian Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Rencana Anggaran Biaya atau RAB adalah estimasi biaya untuk menjalankan suatu kegiatan proyek konstruksi hingga selesai yang perhitungannya berdasarkan volume pekerjaan dan harga satuan pekerjaan.
Dalam Rencana Anggaran Biaya, volume pekerjaan adalah ukuran yang dipakai untuk menentukan kuantitas dari item yang dikerjakan.
Sementara harga satuan pekerjaan adalah nilai dari harga bahan ataupun upah tenaga kerja berdasarkan standar pasaran di suatu wilayah untuk menyelesaikan pekerjaan konstruksi.
Contoh volume pekerjaan dan harga satuan pekerjaan dalam tabel RAB
Jenis Pekerjaan | Volume | Satuan | Harga Satuan (Rp) | Jumlah (Rp) |
Pekerjaan Plafon | 45 | m2 (meter persegi) | 20.000 | 900.000 |
Dengan menghitung itu semua, diperolehlah gambaran terperinci anggaran biaya yang termuat dalam tabel RAB. Total biaya yang habis tergambar jelas dari tabel tersebut.
Apa Fungsi dan Tujuan dari RAB?
Membuat RAB sama saja dengan membuat perkiraan biaya. Perkiraan biaya berguna sebagai pedoman sekaligus pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk menjalankan proyek konstruksi.
Hal yang sama juga berlaku pada RAB. Pembuatan RAB difungsikan sebagai pedoman untuk mempersiapkan anggaran sekaligus mengambil keputusan semisal keputusan seberapa banyak bahan yang dibeli dari pemasok.
Seperti yang dijelaskan juga di awal, RAB juga memiliki tujuan untuk menciptakan efisiensi anggaran sehingga mencegah pemborosan dan memberi hasil yang sesuai dengan ekspektasi.
Pelaksanaan kegiatan proyek konstruksi melibatkan tiga pihak: pemilik proyek, konsultan, dan kontraktor.
Mari kita lihat fungsi dan tujuan RAB berdasarkan pada sudut pandang pemilik proyek, konsultan, dan kontraktor.
1. Fungsi dan Tujuan RAB Menurut Pemilik Proyek
Pemilik proyek memandang penting rencana anggaran biaya karena memiliki fungsi dan tujuan:
- sebagai acuan dalam penyediaan dana;
- memperoleh informasi kelayakan proyek berdasarkan segi keuangan atau ekonomi;
- menjadi informasi untuk evaluasi proyek;
- sebagai basis perbandingan dalam proyek;
- menentukan besaran pajak dan asuransi.
2. Fungsi dan Tujuan RAB Menurut Konsultan
Bagi konsultan, rencana anggaran biaya memiliki fungsi dan tujuan:
- sebagai informasi dalam membuat perencanaan lebih lanjut;
- untuk memilih alternatif proyek.
3. Fungsi dan Tujuan RAB Menurut Kontraktor
Kontraktor memandang perlu rencana anggaran biaya karena memiliki fungsi dan tujuan:
- sebagai syarat untuk mengikuti pelelangan dan pengajuan penawaran;
- sebagai acuan perkiraan modal atau dana yang harus disiapkan;
- sebagai informasi dalam mempersiapkan bahan, alat, tenaga, serta waktu pelaksanaan.
Cara Menyusun RAB dan Contoh Tabel Rencana Anggaran Biaya
Penyusunan rencana anggaran biaya berbasiskan perhitungan. Perhitungan di sini sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya dilakukan dengan mengalikan volume pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan.
Apa saja yang harus ada dalam RAB?
Rencana anggaran biaya tersusun dalam tabel yang memasukkan komponen-komponen:
- jenis pekerjaan,
- volume,
- satuan,
- harga satuan,
- jumlah.
Berikut ini gambaran mengenai tabel rencana anggaran biaya atau tabel RAB.
Tabel di atas hanyalah contoh yang menggambarkan bagiamana RAB disusun. Apa yang tergambarkan dalam tabel tersebut belumlah mencakup keseluruhan komponen perhitungan rencana anggaran biaya.
Jenis-Jenis RAB
Penyusunan hitung-hitungan dalam rencana anggaran biaya memerlukan komponen-komponen yang nantinya menjadikan RAB terbagi dalam dua jenis, yaitu:
- rencana anggaran biaya terperinci;
- rencana anggaran biaya kasar.
1. Rencana Anggaran Biaya Terperinci
Rencana anggaran biaya terperinci adalah jenis RAB yang mengalikan volume pekerjaan dengan tiap-tiap harga satuan pekerjaan ataupun bahan bangunan.
Perhitungannya menggunakan dua cara:
- Cara harga satuan: metode dengan memperhitungkan seluruh harga satuan upah dan tenaga kerja beserta volume tiap-tiap pekerjaan berdasarkan analisis.
- Cara harga seluruhnya: metode dengan memperhitungkan volume atas penggunaan bahan dan tenaga kerja untuk dikalikan dengan harga tiap-tiap pekerjaan atau bahan.
Untuk memudahkan penyusunan RAB secara terperinci, persiapkan informasi-informasi berikut.
- Bestek atau rencana pekerjaan beserta gambar-gambarnya.
- Daftar upah.
- Daftar harga bahan atau material.
- Daftar analisis atau buku analisis.
- Daftar jumlah tiap jenis pekerjaan.
- Daftar susunan rencana biaya.
2. Rencana Anggaran Biaya Kasar
Rencana anggaran biaya kasar adalah jenis RAB yang menghitung pekerjaan berdasarkan ukuran luas meter persegi atau m2 dan berlaku hanya sementara waktu karena digunakan sebagai pedoman.
Kesimpulan
Bagi mereka yang berkecimpung dalam bisnis proyek konstruksi, penting sekali membuat penyusunan RAB demi mempersiapkan budget sekaligus melakukan budgeting.
Bahkan, rencana anggaran biaya berperan dalam efisiensi pengeluaran biaya untuk menyelesaikan proyek konstruksi.
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan kalau RAB memberi keuntungan bagi pebisnis konstruksi, yaitu budgeting yang efisien, membuat penawaran terbaik untuk memenangkan pelelangan, dan menjadi perbandingan antara penawaran satu dan penawaran lainnya.