Audit keuangan membantu para pemangku kepentingan (stakeholder) perusahaan, termasuk investor, untuk mengetahui kinerja perusahaan.
Seberapa baik atau buruk kinerja perusahaan tercermin dari laporan hasil audit keuangan yang dikerjakan auditor.
Auditor adalah profesional yang bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi, evaluasi, serta memastikan keakuratan dan perihal dapat dipercaya dari laporan keuangan perusahaan.
Auditor berkewajiban untuk memberi penilaian objektif atas laporan keuangan yang bebas dari bias.
Dengan begitu, laporan hasil audit keuangan dapat memenuhi syarat akuntabilitas sehingga membangun kepercayaan stakeholders ataupun publik dan bebas dari usaha-usaha penipuan (fraud).
Pahami lebih dalam mengenai audit keuangan dalam bahasan Peakflo tentang keuangan berikut ini.
Apa Itu Audit Keuangan?
Audit keuangan adalah pemeriksaan dan pengevaluasian laporan keuangan perusahaan secara objektif untuk memastikan keakuratan transaksi dalam catatan keuangan.
Audit keuangan dilakukan auditor yang kapabilitasnya telah mendapat pengakuan. Auditor juga harus bekerja secara independen dan memberi opini wajar yang bebas dari bias.
Agar memiliki validitas, audit laporan keuangan harus memenuhi kriteria dengan berpedoman pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), International Financial Reporting Standards (IFRS), dan Generally Accepted Accounting Principles (GAAP).
Tujuan dan Fungsi Audit Keuangan
Tujuan audit keuangan yang utama adalah untuk memberi gambaran kepada stakeholders sehingga bisa menilai performa bisnis dari perusahaan.
Laporan keuangan yang dibuat bulanan, kuartalan, hingga tahunan harus memiliki akurasi dan validasi yang telah mendapat opini dari auditor.
Opini diberikan auditor setelah selesai melakukan audit laporan keuangan, terdiri dari:
- Opini Wajar Tanpa Pengecualian/WTP (unqualified opinion) adalah opini auditor yang menyatakan laporan keuangan tersaji secara wajar, sesuai standar akuntansi, dan mengikuti aturan yang berlaku.
- Opini Wajar dengan Pengecualian/WDP (qualified opinion) adalah opini auditor yang menyatakan laporan keuangan tersaji secara wajar, kecuali untuk masalah tertentu.
- Opini Tidak Wajar/TW (adverse opinion) adalah opini auditor yang menyatakan ketidakwajaran dalam laporan keuangan.
- Tidak Memberikan Pendapat/TMP (disclaimer of opinion) adalah penolakan auditor untuk menyatakan opini atas laporan keuangan karena tidak cukup atau terbatas untuk diaudit.
Lebih spesifik, audit keuangan memiliki tujuan-tujuan yang juga menjadi fungsi dari audit itu sendiri.
1. Memastikan Akurasi
Akurasi catatan keuangan adalah salah satu tujuan dari audit laporan keuangan dengan melakukan verifikasi atas kelengkapan catatan dan memastikan laporan bebas dari kesalahan.
2. Mematuhi Regulasi
Audit keuangan memastikan bahwa catatan dalam laporan keuangan sesuai dengan standar (PSAK, IFRS, dan GAAP) dan bebas dari pelanggaran hukum.
3. Meningkatkan Transparansi
Kepercayaan stakeholders, terutama investor, terhadap perusahaan terbangun berkat adanya transparansi. Transparansi dibuktikan perusahaan dengan menunjukkan hasil audit keuangan.
4. Mengidentifikasi Risiko
Risiko finansial yang mungkin atau dihadapi perusahaan dapat terdeteksi dari hasil audit. Pengidentifikasian risiko ini membantu perusahaan agar mengambil langkah solutif untuk mengatasi risiko tersebut sehingga kondisi keuangan terjaga dengan baik.
5. Memberi Kepastian
Dalam pengambilan keputusan, para pemangku kepentingan ataupun investor mengandalkan laporan keuangan sebagai referensi. Namun, mereka perlu memastikan terlebih dahulu validitas dari laporan keuangan dengan cara mengadakan audit.
Jenis Audit Keuangan
Penyelenggaraan audit dapat dilakukan dari internal ataupun eksternal. Apa perbedaan keduanya?
1. Audit Internal
Audit internal adalah jenis audit yang diselenggarakan perusahaan dengan menggunakan karyawan internal perusahaan. Hasil audit nantinya dilaporkan langsung ke manajemen untuk kepentingan internal.
Kepentingan internal yang dimaksud di sini terkait dengan pengendalian internal perusahaan, perubahan manajerial, hingga perbaikan pada area yang diperlukan sebelum audit eksternal dilakukan.
Audit internal dilakukan berkala setiap kuartal ataupun tahunan.
2. Audit Eksternal
Audit eksternal adalah jenis audit yang dilakukan auditor independen yang bekerja di kantor akuntan publik (KAP).
Penilaian auditor eksternal menjadi penting karena hasil audit dapat terjaga objektivitasnya dan hasilnya sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Audit eksternal ini wajib bagi perusahaan, terutama perusahaan go public, berdasarkan regulasi yang berlaku.
Manfaat Audit Keuangan
Audit laporan keuangan memberi banyak manfaat bagi perusahaan, yaitu
1. Laporan Keuangan Menjadi Bisa Diandalkan
Para pemangku kepentingan (stakeholders), mulai dari investor hingga kreditur, menjadikan laporan keuangan teraudit sebagai referensi andalan mereka.
Keputusan investasi ataupun pemberian kredit dibuat berdasarkan pada hasil audit laporan keuangan.
Perusahaan yang laporan keuangannya teraudit dan mendapat opini WTP lebih berpeluang dalam memperoleh dana investasi ataupun kucuran kredit karena bisa dipercaya.
2. Memastikan Kepatuhan terhadap Hukum dan Peraturan
Perusahaan dinilai sebagai perusahaan taat hukum dan peraturan jika menyelenggarakan audit terhadap laporan keuangannya.
Selain itu, perusahaan dapat mencegah adanya risiko-risiko yang berpotensi menyebabkan terjadinya pelanggaran hukum.
3. Mendeteksi Kecurangan (Fraud)
Adanya kecurangan atau penggelapan dalam perusahaan bisa terdeteksi dengan melakukan audit.
Itu berarti manfaat audit bagi perusahaan adalah untuk mencegah potensi terjadinya kecurangan sekaligus mengantisipasi akibatnya yang bisa merusak reputasi perusahaan.
4. Meningkatkan Pengendalian Keuangan
Tentu saja kecurangan yang muncul bisa dicegah dari awal dengan pengendalian keuangan yang kuat.
Pengendalian keuangan yang kuat adalah manfaat dari dilakukannya audit keuangan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, audit memberi kepastian dalam akurasi dan kelengkapan informasi keuangan.
5. Meningkatkan Kepercayaan Pemangku Kepentingan
Dijelaskan sebelumnya kalau pemangku kepentingan menggunakan laporan keuangan teraudit sebagai referensi andalan dalam mengambil keputusan.
Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan yang diaudit internal dan eksternal jelas lebih dipercaya para pemangku kepentingan.
6. Pengambilan Keputusan Menjadi Lebih Baik
Keputusan investasi, pembiayaan, dan operasi bisnis diambil berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan. Tentu saja data yang dimaksud di sini adalah laporan keuangan.
Laporan keuangan teraudit membantu manajemen dan pemangku kepentingan untuk mengambil keputusan yang akurat.
7. Peningkatan Tata Kelola Perusahaan
Adanya audit keuangan memberi efek positif terhadap citra perusahaan sebagai perusahaan yang transparan, bertanggung jawab, dan memiliki tata kelola yang baik.
Citra memiliki tata kelola yang baik membuat perusahaan memiliki reputasi yang baik. Dampak positifnya pun juga terasa terhadap kinerja jangka panjang perusahaan.
Cara Audit Keuangan
Audit adalah tugas sekaligus pekerjaan seorang auditor. Cara audit keuangan terbagi menjadi beberapa tahapan.
1. Perencanaan Audit
Perencanaan audit memiliki tujuan agar auditor memiliki bukti yang cukup, menentukan biaya wajar audit, hingga menghindari terjadinya kesalahpahaman dengan klien.
Perencanaan audit meliputi aktivitas memahami bisnis perusahaan, menilai risiko bisnis, dan menjalankan prosedur analitis awal.
2. Pengujian Pengendalian dan Substantif atas Transaksi
Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi adalah dua area audit yang berbeda.
Pengujian pengendalian adalah prosedur yang bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian.
Evaluasi dilakukan auditor dengan meminta keterangan, menguji dokumen ataupun laporan, hingga mengamati aktivitas yang terkait dengan pengendalian.
Sementara pengujian substantif atas transaksi adalah prosedur yang bertujuan menguji salah saji yang secara langsung berpengaruh terhadap saldo laporan keuangan.
3. Prosedur Analitis
Prosedur analitis adalah evaluasi informasi keuangan melalui analisis hubungan antara data keuangan dan nonkeuangan.
Prosedur analitis terbagi menjadi beberapa kegiatan.
- Membandingkan data perusahaan dengan data industri.
- Membandingkan data perusahaan terbaru dengan data serupa di periode sebelumnya.
- Membandingkan data perusahaan dengan hasil yang diharapkan perusahaan.
- Membandingkan data perusahaan dengan hasil yang ditentukan auditor.
- Membandingkan data perusahaan dengan hasil yang diharapkan berdasarkan data nonkeuangan.
4. Penyelesaian Audit
Penyelesaian audit terdiri dari beberapa kegiatan.
- Melaksanakan pengujian tambahan untuk penyajian dan pengungkapan.
- Menelaah kewajiban bersyarat.
- Menelaah peristiwa selanjutnya.
- Mengumpulkan bukti akhir.
- Mengevaluasi hasil.
- Menerbitkan laporan audit
- Berkomunikasi dengan komite audit dan manajemen.
Audit Bebas Risiko dengan Peakflo
Banyak hal yang mesti dilakukan dalam proses audit. Agar hal-hal tersebut dilakukan secara efisien, pemilik usaha atau bisnis dapat memanfaatkan fitur inovatif dari Peakflo.
Dengan menggunakan fitur integrasi Peakflo ke software akuntansi, pemilik usaha atau bisnis akan menikmati keuntungan:
✅Sinkronisasi dua arah dengan software akuntansi yang mana memungkinkan ekspor dalam satu kali klik untuk rekonsiliasi instan.
✅ Semua transaksi dan komunikasi tercatat secara detail dalam jejak audit untuk transparansi internal.
✅ Mempermudah koordinasi dengan komunikasi real-time di dalam platform Peakflo.
Fitur Peakflo sendiri ramah dan kompatibel dengan software akuntansi yang populer digunakan, seperti Jurnal, Xero, dan NetSuite.
Penasaran dengan produk yang ditawarkan Peakflo? Ikuti Product Tour-nya dan dapatkan konsultasi gratis dari expert kami.
Integrasi dengan Peakflo, Tingkatkan Performa Keuangan Bisnismu!
Hadirkan end-to-end automation untuk manajemen accounts payable & receivable. Maksimalkan produktivitas, maksimalkan keuntungan. Integrasikan sekarang!