Debit menjadi bagian yang tercatat dalam entri jurnal di buku besar (general ledger) akuntansi. Keberadaan debit selalu berdampingan dengan kredit dalam pencatatan akuntansi.
Debit mengambil posisi di sisi kiri entri jurnal, sedangkan kredit berada di sisi kanan. Posisi debit dan kredit yang saling berdampingan ini tampak jelas dalam pencatatan single entry dan double entry bookkeeping.
Baik debit maupun kredit, keduanya menjadi petunjuk dari nilai yang masuk dan keluar dari buku besar akuntansi perusahaan.
Adanya debit dan kredit dalam entri jurnal berkaitan erat dalam membuat laporan laba rugi (income statement), neraca keuangan (balance sheet), dan laporan keuangan yang lainnya.
Untuk lebih jelasnya, simak ulasan Peakflo mengenai debit dalam buku besar akuntansi keuangan perusahaan berikut ini.
Apa Itu Debit?
Debit adalah sejumlah nilai tercatat yang dalam akun atau laporan akuntansi keuangan masuk ke aset sehingga berdampak pada peningkatan aset (asset).
Pengertian debit dalam akuntansi berbeda dengan pengertian debit dalam perbankan. Debit dalam perbankan didefinisikan sebagai uang keluar yang diambil dari rekening nasabah.
Kembali ke pembahasan debit dalam akuntansi, debit tercatat dalam format unit moneter yang mana nilainya tercatat dalam bentuk mata uang.
Selain berdampak terhadap peningkatan aset, debit yang tercatat dalam akun juga memberi dampak terhadap peningkatan akun beban (expense) dan kerugian (loss).
Cara Kerja Debit sebagai Uang Masuk dalam Pembukuan Akuntansi
Pengertian debit dipahami secara sederhana sebagai nilai atau uang masuk dalam akun atau laporan keuangan dan memengaruhi nilai aset.
Akun aset atau aset adalah catatan yang memuat barang berwujud (tangible) dan barang tidak berwujud (intangible) yang dimiliki perusahaan.
Contoh dari tangible asset adalah kendaraan, mesin atau peralatan, hingga properti atau bangunan. Sementara contoh intangible asset adalah hak cipta atau copyright, logo, hingga merek dagang atau trademark.
Akun aset sendiri termasuk salah satu dari jenis-jenis akun dalam pembukuan (bookkeeping). Ada beberapa jenis akun yang utama: akun aset (asset), beban (expense), revenue (income), liabilitas (liabilities), ekuitas (equity), gain account, dan loss account.
Dalam tiap-tiap akun ini, ada akun-akun lainnya. Contohnya saja dalam akun aset, terdapat kas (cash), properti (property), inventaris (inventory), kendaraan (vehicle), dan piutang usaha/dagang (account receivable).
Karena pencatatan debit berdampak pada akun aset, ada peningkatan yang terjadi ketika mencatat debit di entri jurnal. Peningkatan juga terjadi di akun beban (expense) dan loss account.
Namun, pencatatan debit menyebabkan terjadinya penurunan nilai pada akun liabilitas, ekuitas, revenue, dan gain account.
Contoh Debit dalam Pembukuan Akuntansi
Contoh pembukuan debit berikut ini akan memperjelas bagaimana debit berpengaruh terhadap akun aset. Gambaran dalam contoh ini juga memperjelas posisi kredit dalam pembukuan.
Pembukuan dalam contoh debit ini menggunakan T Account. T Account adalah istilah untuk menggambarkan pembukuan double entry yang di dalamnya ada pemisahan debit dan kredit.
Di bawah ini contoh debit dalam pembukuan akuntansi.
Katakan saja PT X membeli kertas ukuran plano untuk percetakan senilai Rp100 juta secara kredit pada tanggal 1 Februari 2023. Ada peningkatan yang terjadi akibat pembelian kertas plano oleh PT X: peningkatan aset dan utang usaha.
Tanggal | Akun | Debit | Kredit |
01-02-2023 | Inventaris (Aset) | 100,000,000 | |
Utang Usaha (Account Payable) | 100,000,000 |
Apa Perbedaan Debit dan Kredit?
Baik debit maupun kredit, keduanya terekam sebagai entri di buku besar keuangan yang mencatat uang yang masuk dan keluar dari akun-akun dalam pembukuan.
Dalam pembukuan double entry, pencatatan debit dan kredit memberi dampak terhadap dua akun. Contoh pencatatan di atas memberi deskripsi akun yang terdampak dari pencatatan debit dan kredit.
Pembukuan debit dan kredit memberi dampak berbeda-beda terhadap akun-akun. Lebih jelasnya cek perbedaan debit dan kredit berikut ini.
Debit (Debit) | Kredit (Credit) |
Tercatat di sisi kiri dalam entri jurnal. | Tercatat di sisi kanan dalam entri jurnal. |
Memberi dampak peningkatan terhadap akun aset, beban, dan loss account. | Memberi dampak peningkatan terhadap akun liabilitas, ekuitas, revenue, dan gain account. |
Memberi dampak penurunan terhadap akun liabilitas, ekuitas, revenue, dan gain account. | Memberi dampak penurunan terhadap akun aset, beban, dan loss account. |
Mengapa Debit Penting dalam Pembukuan Akuntansi?
Tercatatnya debit dan kredit berperan dalam menjaga keseimbangan di pembukuan akuntansi perusahaan. Itulah alasannya pencatatan debit dan kredit berdampingan dalam akun di pembukuan.
Berperan dalam menjaga keseimbangan inilah maka perlu adanya akurasi dalam pencatatan debit dan kredit. Keakuratan debit dan kredit akan berpengaruh terhadap laporan laba rugi (income statement) dan neraca keuangan (balance sheet).
Kedua laporan tersebut, baik laporan laba rugi maupun neraca keuangan, menggambarkan kesehatan keuangan perusahaan dan kemampuan bisnis dalam menghasilkan profit.
Gambaran dari laporan laba rugi dan neraca keuangan tersebut nantinya digunakan sebagai landasan oleh para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk mengambil keputusan.
Beberapa poin lainnya mengenai pentingnya pencatatan debit dalam pembukuan, yaitu:
1. Debit Membantu Akuntan dalam Pelacakan Transaksi
Transaksi di entri jurnal, khususnya yang tercatat sebagai debit, membantu akuntan untuk melacak uang yang masuk ataupun keluar. Pencatatan debit menerangkan kepada akuntan bagaimana nilai aset bisa meningkat.
2. Menjaga Persamaan Akuntansi (Accounting Equation)
Persamaan akuntansi (accounting equation) adalah prinsip akuntansi yang menyatakan aset itu sama dengan liabilitas ditambah ekuitas. Pencatatan debit yang berdampingan dengan kredit bertujuan untuk memastikan persamaan akuntansi.
3. Berperan dalam Pembuatan Laporan Keuangan
Seperti yang telah diterangkan sebelumnya, pencatatan debit dan kredit harus akurat karena nantinya digunakan dalam pembuatan laporan keuangan, seperti laporan laba rugi (income statement) dan neraca keuangan (balance sheet).
4. Berguna untuk Analisis Keuangan
Keakuratan pencatatan debit dan kredit nantinya berguna saat melakukan analisis keuangan. Pelacakan debit dan kredit di entri jurnal akan membantu dalam menganalisis data keuangan untuk mengidentifikasi tren, mengecek kinerja, dan membuat keputusan bisnis.
Untungnya, pencatatan debit dan kredit menjadi lebih mudah dan cepat sejak kemunculan software akuntansi.
Terbayang bukan bagaimana merepotkannya dulu mencatat debit dan kredit dari ratusan hingga ribuan transaksi secara manual?
Kini berkat software akuntansi, pembukuan tak lagi sebegitu ribetnya untuk dilakukan.
Nah, inovasi dari Peakflo juga tak kalah hebatnya dalam membantu pembukuan keuangan perusahaan.
- Inovasi Peakflo dapat membantu perusahaan menganalisis debit dan kredit secara strategis.
- Pendataan terpetakan dengan jelas karena tim keuangan dengan mudah dapat menentukan Chart of Account untuk tiap bill dan invoice.
- Tidak perlu lagi mempersiapkan buku besar karena sudah otomatis dirancang Peakflo.
- Pengeluaran juga dapat dijaga lebih baik dengan fitur budgeting yang memberikan transparansi penuh terhadap pengeluaran tiap departemen dan dari bulan ke bulan.
- Mempersingkat pelacakan pembayaran pelanggan dengan fasilitasi unique virtual account untuk rekonsiliasi instan.
Dengan manfaat integrasi Peakflo di atas, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih menguntungkan dengan analisis arus kas yang real-time dan optimal.
Penasaran bagaimana Peakflo membantu Anda mengurus pembukuan? Eksplorasi produknya di Product Tour dan dapatkan konsultasi gratis dengan finance expert kami.