Neraca saldo atau trial balance pasti sudah sangat familiar bagi para akuntan atau divisi keuangan di suatu perusahaan. Pasalnya, dalam menyusun laporan keuangan bisnis, yang dibutuhkan tidak hanya jurnal penyesuaian, tetapi juga neraca saldo memiliki peranan yang penting ketika sesudah dan sebelum penyesuaian.
Trial balance juga masuk dalam siklus akuntansi yang kemudian akan disusun setelah melakukan pencatatan di buku besar. Lalu, apa pengertian neraca saldo, jenis-jenis, fungsi, dan juga tujuan pembuatannya? Simak ulasan berikut untuk menemukan jawabannya:
Pengertian Neraca Saldo
Piutang dagang adalah semua bentuk tagihan perusahaan kepada klien dan konsumen yang memiliki sejumlah hutang dari penjualan barang maupun jasa secara kredit.
Namun, neraca saldo tidak sama dengan laporan keuangan, melainkan suatu laporan internal yang berfungsi pada sistem akuntansi dan juga pembukuan manual. Kemudian, adanya laporan neraca saldo bisa Anda gunakan sebagai parameter, agar tidak adanya kesalahan ketika pemindahbukuan ke kolom saldo debit dan kredit dalam buku besar.
Jika pada neraca, saldonya tidak seimbang, maka artinya ada kesalahan antara neraca saldo dan juga jurnal. Umumnya, penyebab perbedaan tersebut karena kesalahan saat pencatatan jurnal, kesalahan perhitungan saldo akun, penempatan debit dan kredit, dan lain sebagainya.
Jenis-jenis Neraca Saldo
Ada 3 jenis neraca saldo yang masing-masing jenisnya memiliki kegunaannya tersendiri. Oleh karena itu, sebelum melakukan penyusunan neraca saldo, simak ulasan mengenai jenis neraca saldo di bawah ini:
1. Neraca Saldo Belum Disesuaikan
Poin ini merupakan kumpulan catatan saldo yang Anda buat setelah semua transaksi tercatat pada jurnal atau buku besar. Kemudian, buku besar tersebut memuat saldo-saldo yang akan dipindahkan ke daftar saldo.
Jenis neraca saldo yang satu ini dibuat guna menentukan apakah ada kesalahan maupun selisih dalam proses pencatatan kredit maupun debit pada buku besar. Jadi, adanya daftar saldo yang belum disesuaikan akan memudahkan Anda dalam menemukan kekeliruan pencatatan.
2. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Sesuai dengan namanya, neraca saldo yang satu ini dibuat setelah Anda selesai melakukan proses penyesuaian di akun-akun tertentu. Pasalnya, pada metode pencatatan akuntansi yang memiliki basis akrial, Anda perlu menyesuaikan beberapa akun sebelum pembuatan laporan keuangan dimulai.
Apabila tidak Anda sesuaikan, maka hasil dari laporan keuangan tersebut kurang valid dan tidak merepresentasikan kondisi yang sebenarnya. Dengan begitu, trial balance yang satu ini berperan penting dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan.
3. Neraca Saldo Penutup
Fungsi dari jenis trial balance ini adalah untuk memastikan jika buku besar telah memiliki saldo untuk termin berikutnya. Ini adalah proses akhir dalam suatu periode akuntansi setelah Anda memasukkan ayat jurnal penutup. Dengan begitu, semua akun beserta saldo pada laporan harus sama dengan saldo dan akun pada neraca di akhir periode.
Fungsi Neraca Saldo bagi Bisnis
Secara umum trial balance berfungsi untuk alat evaluasi pada suatu perusahaan karena menyertakan informasi mengenai saldo yang ada pada masing-masing akun bersumber dari buku besar. Sementara fungsi lainnya dari trial balance, yakni:
- Sebagai persiapan karena trial balance digunakan ketika menyiapkan pembuatan laporan keuangan dalam suatu perusahaan atau organisasi tertentu.
- Fungsi pencatatan, yakni mendokumentasikan atau mencatat data keseluruhan yang ada di akun.
- Sebagai fungsi koreksi, yakni untuk melakukan pengoreksian atas semua pencatatan serta siklus akuntansi.
- Fungsi monitoring yaitu dengan melakukan monitor atau pengawasan terhadap setiap akun keuangan pada suatu organisasi maupun perusahaan.
Tujuan Neraca Saldo
Neraca saldo memiliki tujuan tersendiri bagi suatu perusahaan maupun organisasi, misalnya yakni untuk memastikan bahwa antara kolom debit dan kredit memiliki jumlah yang sesuai. Hal ini penting untuk menyiapkan laporan keuangan lainnya. Adapun tujuan lainnya, yakni sebagai berikut:
1. Memastikan Akurasi Aritmatika Akun Buku Besar Keuangan
Neraca saldo memuat rangkuman atas semua saldo penutup pada akun buku besar akuntansi. Dengan demikian, trial balance berfungsi untuk memastikan bahwa saldo pada jurnal dan juga buku besar akurat. Jadi, jika total saldo kredit sama dengan jumlah keseluruhan saldo debet, maka trial balance bisa dikatakan akurat.
2. Membantu Meminimalisir Adanya Error
Seperti yang disinggung sebelumnya jika dengan adanya trial balance, maka Anda bisa tahu apabila ada selisih antara debit dan kredit. Padahal jika adanya selisih diantara keduanya, maka pembukuan buku besar tidak dilakukan secara benar maupun efisien.
Kemudian, hal tersebut menggambarkan adanya kesalahan dan Anda bisa menemukan letak kesalahannya dan memperbaikinya sesegera mungkin. Misalnya, kesalahan bisa terjadi ketika Anda salah melakukan perhitungan, kesalahan posting entri ke akun buku besar, dan lain-lain.
3. Membantu Menyiapkan Laporan Keuangan
Secara sederhana, fungsi trial balance bisa dikatakan seperti jembatan yang menghubungkan antara laporan keuangan dan catatan akuntansi. Jadi, trial balance hadir agar Anda lebih mudah mempersiapkan seluruh laporan keuangan.
Cara Menyusun Neraca Saldo
Untuk mendapatkan hasil yang akurat, tentunya Anda harus paham bagaimana menyusun neraca saldo yang baik dan benar. Jika Anda penasaran seperti apa caranya, simak tahapan yang bisa Anda lakukan, sebagai berikut:
1. Hitung Saldo Setiap Akun Pada Buku Besar
Umumnya transaksi usaha pertama kali akan dicatat dalam bentuk entri jurnal. Hal ini tentunya mengikuti prinsip dasar akuntansi yang telah ada. Kemudian, entri jurnal tersebut dimasukkan pada akun buku besar yang berperan serta dalam berbagai transaksi bisnis.
Namun, Anda harus selalu memastikan jika saldo akun besar lainnya pada suatu perusahaan tersebut sama dengan sisa saldo kredit dan juga debitnya. Pasalnya, hal ini akan mempengaruhi hasil akhirnya.
2. Lakukan Pencatatan Saldo Kredit maupun Debit pada Neraca Saldo
Anda bisa mencatat sisa dari kredit maupun debit di beberapa akun buku besar yang ada. Kemudian, catatlah dalam trial balance. Pada kolom debit maupun kredit, akan terisi saldo masing-masing akun buku besar sesuai dengan keadaannya.
3. Hitung Total Kolom Debit
Langkah selanjutnya yakni menghitung kemudian mencatat semua saldo debit atas semua akun buku besar. Kemudian, masukkanlah di trial balance pada kolom debit.
Misalnya, Anda bisa menghitung terlebih dahulu semua saldo debit penutup dari beberapa akun buku besar. Kemudian, Anda bisa mencatat total saldonya dan entry pada kolom debit yang tersedia di trial balance.
4. Hitung Total Kolom Kredit
Anda bisa melakukan hal yang sama sebagaimana Anda menghitung total kolom debit. Namun, pastikan jika total kolom sama dengan jumlah kolom yang berisi saldo kredit penutup yang terdapat pada buku besar.
5. Periksa Apakah Total Saldo Debit Sesuai Dengan Saldo Kredit
Tahap terakhir yang penting untuk Anda lakukan yaitu memeriksa apakah total kolom kredit sama dengan total pada kolom debit. Jika hasilnya tidak sesuai diantara keduanya, berarti ada beberapa kesalahan ketika proses pencatatan transaksi pada buku besar.
Itulah ulasan yang menarik tentang neraca saldo yang bisa dijadikan referensi. Sangat penting bagi bisnis, Anda harus memahami cara membuat neraca saldo beserta komponennya. Jangan sampai terlewat, baca di sini.