Dalam usaha, ada hutang dan piutang. Salah satu bentuk piutang adalah piutang dagang atau accounts receivable. Padahal, piutang dagang adalah aset yang sangat penting untuk sistem keuangan perusahaan. Sayangnya, masih banyak yang belum memahami apa pengertian piutang dagang dan manfaatnya untuk usaha.
Yuk, simak artikel di bawah ini untuk tahu apa itu piutang dagang, ciri-ciri, manfaat serta masalah yang sering timbul dari akun receivable.
Apa yang Dimaksud dengan Piutang Dagang?
Apa itu piutang dagang? Piutang dagang adalah pembayaran yang belum dilunasi oleh konsumen untuk pembelian suatu barang dagang atau jasa. Piutang dagang adalah atau accounts receivable tidak hanya berlaku pada penjualan kredit, tapi biasanya pada sistem penjualan sendiri.
Di laporan keuangan, definisi piutang dagang atau accounts receivable adalah bagian dari aset masa kini. Biasanya, piutang dagang adalah pembelian produk atau jasa yang dibayar secara kredit.
Perusahaan yang memiliki saldo piutang dagang mempunyai hak untuk menagih piutang tersebut karena perusahaan telah menyelesaikan tugasnya. Saldo piutang dagang itu dapat berlaku untuk produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan.
Biasanya, accounts receivable adalah kredit yang diberikan perusahaan kepada debitur dengan syarat dan ketentuan pembayaran dalam jangka waktu yang relatif singkat, mulai dari beberapa hari sampai satu tahun.
Accounts receivable adalah aset di dalam neraca perusahaan karena di dalam piutang ada kewajiban hukum bagi konsumen atau klien untuk membayarnya. Piutang dagang adalah aktiva lancar dalam akuntansi karena memiliki tempo yang umumnya paling lama 1 tahun.
Ciri-ciri Piutang Dagang
Setelah memahami definisi piutang dagang dan apa itu account receivable, sekarang saatnya mencari tahu apa saja ciri-cirinya untuk lebih memahami pengertian account receivable.
Berikut ini 3 ciri-ciri piutang dagang:
1. Terdapat Tanggal Jatuh Tempo
Berdasarkan arti account receivable, piutang dagang pasti memiliki tanggal jatuh tempo. Tujuannya adalah agar perjanjian memiliki akar hukum yang kuat, jadi tidak bisa diberlakukan seenaknya – baik dalam melunasi piutang maupun menagihnya. Ada tanggal jatuh tempo yang disepakati oleh debitur dan kreditur.
Debitur wajib melunasi cicilan sebelum tanggal jatuh tempo. Biasanya, akun receivable adalah piutang yang memiliki masa berlaku piutang mulai dari beberapa hari, mingguan, bulanan, hingga paling lama 1 tahun. Tanggal yang sudah disepakati sudah jelas dari awal.
2. Memiliki Nilai Jatuh Tempo
Seperti wajarnya dalam akun receivable atau konsume yang berhutang, jumlah yang dibayar kreditur merupakan jumlah transaksi sebenarnya ditambah bunga yang berlaku, jadi yang dibayar debitur lebih besar dari harga produk/jasa/pinjaman dana yang diajukan. Inilah yang dimaksud sebagai nilai jatuh tempo dalam pengertian account receivable.
Pastikan tim keuangan Anda memiliki accounts receivable report yang komprehensif untuk mendapatkan gambaran lebih mengenai kesehatan kas perusahaan.
3. Penerapan Bunga yang Berlaku
Sebagai kompensasi atas pembelian secara kredit, biasanya dalam piutang diberlakukan bunga tertentu yang harus dibayar debitur. Penerapan bunga wajar saja dilakukan karena debitur meminta tambahan waktu untuk melunasi atau mengajukan pinjaman dana. Bunga dalam pencatatan piutang dagang tidak boleh terlalu besar dan terlalu menyulitkan debitur.
Manfaat Piutang Dagang dalam Bisnis
Sudah paham apa itu accounts receivable dan ciri-cirinya, lalu apa saja manfaat piutang dagang? Ini dia beberapa manfaatnya yang perlu diketahui pemilik bisnis:
Akses Cepat
Pembayaran klien atau konsumen yang selalu telat serta adanya pengeluaran tak terduga bisa menghambat bisnis. Akan sulit untuk beroperasi apabila modal kurang karena hutang klien yang tak kunjung dibayar. Dengan piutang, hal ini teratasi.
Piutang yang berbentuk faktur dan penjualan kredit bisa diuangkan segera tanpa harus memaksa debitur membayarnya segera. Dengan begitu, perusahaan yang punya piutang pun bisa tetap beroperasi dengan baik meski piutang belum dibayar.
Ekuitas Tetap Terjaga
Memiliki investor adalah hal yang baik bagi perusahaan, tapi perusahaan harus memberikan return yang besar bagi investor. Bagi perusahaan kecil, ini tentu bisa menjadi masalah pada account receivables mereka. Disinilah piutang dapat berperan beasr.
Dengan memiliki sumber yang bisa diuangkan seperti piutang, perusahaan tidak melulu butuh investor. Piutang dagang tidak memerlukan ekuitas perusahaan, jadi kepemilikan tetap menjadi hak pemilik usaha 100%.
Ramah Bagi Bisnis Berskala Kecil
Dengan memiliki piutang atau akun receivable, perusahaan bisa saling membantu – terutama bagi perusahaan kecil yang masih kesulitan mengajukan pinjaman ke pemberi pinjaman tradisional. Ini dikarenakan perusahaan membutuhkan nilai kredit yang mantap.
Kalau melalui bank, peminjaman bisa memakan waktu hingga berminggu-minggu baru disetujui. Bahkan ada yang sampai bulanan.
Berbeda dengan piutang dagang yang biasanya hanya butuh hitungan jam atau hari, jumlah pembiayaan pun umumnya lebih fleksibel – bisa sedikit dan bisa besar. Perusahaan yang memiliki piutang pun bisa menguangkan faktur.
Mengurangi Stres
Piutang dagang adalah cara yang cepat untuk mendapatkan modal kerja. Bagi pengusaha, modal adalah hal besar yang bisa jadi sumber stres.
Pengusaha akan terlalu sibuk memikirkan modal, alih-alih fokus pada usaha. Akibatnya, pengusaha malah jadi stres memikirkan cara mencari modal.
Dengan adanya piutang dagang, pengusaha bisa lebih fokus untuk mengembangkan bisnisnya. Sehingga staf perusahaan akan lebih mudah untuk mengumpulkan piutang dari faktur dan kredit. Jadi mereka tidak dipusingkan dengan piutang tak tertagih. Dengan berkurangnya tingkat stres, bisnis pun bisa membaik.
Untuk meminimalisir waktu dan energi yang banyak terbuang untuk mengurus piutang dagang, estimasikan berapa pengeluaran yang dapat dihemat.
Coba savings calculator kami dan estimasikan proyeksi pendapatan bulanan perusahaan Anda untuk mempermudah analisis perkembangan finansial di masa depan.
Masalah yang Sering Muncul
Meskipun banyak manfaatnya bagi debitur maupun kreditur, bukan berarti piutang dagang tidak memiliki masalah sama sekali. Piutang dagang yang tak kunjung dibayar bisa menyebabkan arus kas berantakan.
Biaya operasional pun harus ditutupi dengan cara lain. Banyak poin yang harus disesuaikan di dalam neraca. Selain itu, masalah lain yang sering muncul dari piutang dagang diantaranya:
1. Kebijakan Kurang Tepat
Ini adalah poin yang sangat penting tapi sering kali diabaikan. Kebanyakan perusahaan menawarkan piutang tanpa kebijakan prosedur yang jelas. Biasanya piutang hanya dibuat dengan memikirkan keuntungannya saja. Padahal, prosedur piutang yang terperinci sangatlah penting untuk menghindari berbagai masalah di masa depan.
Misalnya, bedakan tipe debitur atau peminjam dana. Ada klien yang merupakan pengecer partai kecil dan pengecer partai besar. Sebaiknya buat kebijakan yang membedakan pengajuan keduanya, agar syarat dan perlakuan terhadap keduanya pun berbeda. Sehingga akan lebih adil karena sesuai dengan kemampuan bayar masing-masing.
2. Komunikasi dengan Konsumen
Perusahaan berskala besar yang memiliki piutang berpeluang tidak memiliki komunikasi yang baik dan terperinci dengan konsumen. Karena itu, perlakuan terhadap konsumen disamaratakan begitu saja.
Padahal, tiap perusahaan punya kemampuan dan modal yang berbeda-beda. Sebaiknya, ada komunikasi yang baik agar tiap debitur bisa mendapat hutang dengan syarat dan ketentuan yang sesuai kemampuan.
3. Tidak Ada Pembayaran Online
Beberapa perusahaan tidak memberlakukan pembayaran online untuk piutang. Di jaman sekarang yang serba menggunakan teknologi tinggi, tentu ini menjadi masalah. Aktivitas jadi terhambat karena pembayaran harus dilakukan secara manual.
Sebaiknya, mulailah mengusahakan pembayaran via online agar lebih cepat dan mudah bagi klien untuk bias melunasi piutang.
Nah, sudah tahu kan apa yang dimaksud accounts receivable atau piutang dagang. Meski berbeda, tapi masih banyak yang belum bisa membedakan antara piutang dagang dan piutang wesel. Yuk, cari tahu sekarang.