Istilah accrual basis sangat populer dalam akuntansi. Metode pencatatan keuangan untuk keluar masuknya uang ini lazim digunakan di perusahaan. Lalu, ada cash basis yang menjadi metode berkebalikan dengan accrual basis.
Baik accrual basis maupun cash basis, kedua metode pencatatan keuangan ini sama-sama memiliki tujuan yang sama, yaitu mencatat uang yang masuk dan uang yang keluar.
Dalam penggunaannya, usaha atau perusahaan bisa memilih salah satu, apakah menggunakan accrual basis ataupun cash basis.
Umumnya usaha kecil cenderung menggunakan cash basis. Sementara usaha menengah hingga besar menggunakan accrual basis.
Dalam ulasan kali ini, Peakflo mau bahas lebih jauh tentang accrual basis, mulai dari apa yang perlu dipahami metodenya, cara kerjanya, contohnya, hingga perbandingannya dengan cash basis.
Apa yang Dimaksud dengan Accrual Basis?
Accrual basis adalah metode pencatatan keuangan dalam akuntansi yang mencatat transaksi terlepas apakah uang sudah diterima ataupun dikirim.
Misalnya saja, hari ini perusahaan X sepakat untuk menjual kapal tongkang ke perusahaan Y. Perusahaan Y sepakat untuk membeli, tetapi akan mentransfer uang pembelian ke perusahaan X pada bulan ke-6 tahun kalender.
Walaupun uang pembelian kapal tongkang akan diterima perusahaan X pada bulan ke-6 tahun kalender, perusahaan X yang menggunakan metode accrual basis tetap mencatat adanya transaksi dari perusahaan Y di laporan keuangan sekalipun uang (cash) belum diterima.
Transaksi-transaksi yang umumnya tercatat dalam laporan laba rugi (income statement) ataupun laporan neraca keuangan (balance sheet) dengan metode accrual basis, yaitu:
- Faktur yang belum terbayar: Kesepakatan penjualan telah terjadi, tetapi uang tunai belum berpindah dari pembeli ke penjual.
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN): Pajak telah terkumpul, tetapi belum diserahkan ke negara.
- Upah: Upah telah disiapkan, tetapi belum ditransfer.
Penggunaan metode accrual sejalan dengan International Financial Reporting Standards (IFRS) dan Generally Accepted Accounting Principles (GAAP).
Indonesia sebagai anggota organisasi International Federation of Accountants (IFAC) telah menjadikan IFRS sebagai standar pembuatan laporan keuangan.
Dengan kata lain, pemakaian metode accrual mendapat pengakuan di Indonesia.
Pengakuan ini semakin diperkuat dengan terbitnya PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP. Bab II Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan pada Pasal 4 Ayat 1 menerangkan: “Pemerintah menerapkan SAP Berbasis Akrual.”
Apa Beda Cash Basis dan Accrual Basis?
Perbedaan mendasar antara cash basis dan accrual basis terletak pada kapan transaksi diakui.
Accrual basis mengakui transaksi lalu mencatatnya walaupun uang belum diterima ataupun dikirim. Sementara cash basis mengakui dan mencatat transaksi saat uang telah diterima ataupun dikirim.
Detail mengenai perbedaan antara cash basis dan accrual basis tersaji berikut ini.
Perbedaan | Cash Basis | Accrual Basis |
Waktu Pencatatan | Transaksi dicatat hanya saat kas diterima atau dikeluarkan. | Transaksi dicatat terlepas dari kapan pembayaran diterima atau dilakukan. |
Fokus | Fokus pada cash inflow dan outflow. | Fokus pada kewajiban keuangan dan aset perusahaan, terlepas dari apakah pembayaran telah dilakukan ataupun diterima. |
Laporan Keuangan | Laporan keuangan sederhana. | Laporan keuangan lebih komprehensif. |
Jangka Pendek dan Panjang | Menjadi pertimbangan dalam melihat kondisi keuangan jangka pendek. | Menjadi pertimbangan dalam melihat kondisi keuangan jangka panjang karena adanya kewajiban yang belum dibayar atau diterima. |
Pengakuan Pendapatan | Pendapatan atau beban diakui saat pembayaran dilakukan. | Pendapatan atau beban diakui sekalipun belum ada pembayaran. |
Penggunaan | Biasanya digunakan usaha mikro ataupun kecil. | Biasanya digunakan usaha menengah hingga besar. |
Bagaimana Cara Kerja Accrual Basis?
Sebagai salah satu metode pencatatan dalam akuntansi, accrual basis memiliki konsep yang mana pembuatan entri jurnal dalam buku besar dilakukan ketika barang atau jasa diberikan tanpa mesti menunggu dibayarkan (juga berlaku untuk pencatatan piutang dagang).
Konsep inilah yang memungkinkan arus masuk ataupun keluar kas digabungkan supaya memberi gambaran yang lebih akurat tentang keuangan perusahaan saat ini dan ke depan.
Itu berarti metode accrual sesuai dengan prinsip pencocokan ataupun prinsip mempertemukan (matching principle) yang mana pendapatan harus diakui saat dihasilkan dan beban harus dicocokkan pada saat yang sama dengan pengakuan pendapatan.
Untuk menggambarkan lebih jelas cara kerja accrual basis, berikut ini beberapa contoh bagaimana metode ini bekerja.
1. Sales Accrual
Perusahaan X menjual 3 kapal tongkang ke perusahaan Z secara kredit pada tanggal 15 Januari. Namun, perusahaan Z belum bisa melakukan pembayaran hingga 15 Maret.
Menurut metode accrual, transaksi penjualan dicatat dalam laporan keuangan pada bulan Januari sebagai pendapatan walaupun perusahaan Z belum transfer uang ke perusahaan X.
2. Purchase Accrual
Perusahaan Z telah menerima bulldozer dari perusahaan Y pada tanggal 15 Februari. Perusahaan Z sepakat untuk membayar ke perusahaan Y pada tanggal 15 Maret.
Dengan menggunakan metode accrual, beban (expense) diakui dan dicatat pada bulan Februari walaupun perusahaan Z belum melakukan pembayaran pada bulan tersebut.
3. Salary Accrual
Apabila terjadi retur penjualan, maka harus ada memo kredit yang menjadi dasar dicatatnya retur penjualan. Memo kredit biasanya diterbitkan oleh bagian order penjualan.
Jika dilampiri dengan laporan penerimaan barang yang diterbitkan oleh bagian penerimaan, maka memo kredit tersebut akan jadi sumber transaksi retur penjualan di laporan piutang perusahaan.
4. Interest Accrual
Perusahaan Y mempunyai utang ke Bank XYZ dan memiliki kewajiban pembayaran bunga. Kewajiban tersebut tercatat sebagai beban dalam periode terjadinya pengambilan pinjaman sekalipun pembayaran bunga belum dilakukan.
Kelebihan dan Kekurangan Basis Akrual
Baik menggunakan basis kas maupun basis akrual, kedua metode pencatatan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Sebagai pertimbangan, cek kelebihan dan kekurangan basis akrual kalau menjadi pencatatan berikut ini.
Kelebihan Basis Akrual | Kekurangan Basis Akrual |
Pelaporan keuangan yang lebih baik karena basis akrual memasukan semua transaksi keuangan sehingga menciptakan gambaran yang lebih akurat tentang posisi keuangan perusahaan. | Memiliki kompleksitas karena memerlukan pemahaman yang sangat baik tentang transaksi keuangan dan dampaknya terhadap kondisi keuangan. |
Membantu perencanaan ataupun penganggaran pendapatan dan pengeluaran berdasarkan semua transaksi yang tercatat. | Membutuhkan waktu lebih karena semua transaksi keuangan harus tercatat dengan akurat dan tepat waktu. |
Sesuai dengan standar GAAP dan IFRS yang mana penggunaan metode ini menguntungkan perusahaan yang mengadopsinya. | Income yang tercatat tidak sama dengan cashflow karena tujuannya bukan untuk melacak cashflow. |
Permudah Pencatatan Keuangan dengan Peakflo
Penggunaan basis akrual dalam aplikasi laporan keuangan perusahaan tambah optimal dengan mengintegrasikan Peakflo dengan software akuntansi Anda.
Perusahaan akan terbantu dalam melacak basis akrual karena Peakflo menawarkan berbagai fitur yang akan mengoptimalkan kinerja keuangan bisnis Anda:
✅ Tidak perlu lagi pencatatan manual! Semua transaksi keluar masuk otomatis terekam di Peakflo.
✅ Transaksi dilengkapi jejak audit dengan detail yang terpetakan secara lengkap, seperti informasi vendor dan kategorisasinya dalam buku besar
✅ Eliminasi spreadsheet! Dapatkan akses ke buku besar perusahaan dalam dasbor terpusat untuk visibilitas lebih mengenai riwayat deposit dan pengeluaran, serta filter data jika dibutuhkan
✅ Aktifkan sinkronisasi 2 arah dengan integrasi accounting software Anda untuk rekonsiliasi otomatis.
✅ Laporan cashflow management untuk memahami performa keuangan dilengkapi dengan AI yang dapat memprediksi dengan akurat cash inflow di masa depan
Platform asuransi Rey merasakan keuntungan sejak menggunakan Peakflo, yaitu:
- Fitur workflow persetujuan Peakflo menghemat 210 jam kerja per bulan untuk pelaporan dan pembuatan ulang anggaran.
- Entri data secara manual di software akuntansi kini menjadi otomatis karena integrasi Peakflo.
- Penggunaan GForm dan GDocs untuk persetujuan pembayaran yang dapat memakan waktu selama 3 hari kerja per tagihan dipersingkat menjadi 3 jam oleh Peakflo.
- Rekap anggaran yang membutuhkan waktu selama 1 bulan karena pelacakan spreadsheet dibuat ringkas menjadi 1 jam per bulan dengan pelacakan real-time.
Tertarik memulai dengan Peakflo API? Kenali lebih dekat produknya dengan ikuti tur singkat di Product Tour.
Ingin Proses Pembayaran 2x Lebih Cepat? Cari Tahu Bagaimana Caranya! Yuk, cek produk sekarang!